sekilas.co – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan perkembangan terbaru terkait serapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga 28 Oktober 2025, dana yang telah terserap mencapai Rp35 triliun.
Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan program MBG di tahun 2025.
“Sekarang serapan anggaran sudah Rp35 triliun per hari ini,” ujar Dadan seusai menghadiri rapat di Kantor Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, 28 Oktober 2025.
Dadan menjelaskan, program makan bergizi masih akan membutuhkan tambahan Rp33 triliun hingga akhir tahun. “Untuk November saja kita akan butuh Rp14 triliun, dan Desember sekitar Rp19 triliun,” katanya.
Saat ini, telah berdiri 13.347 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di berbagai daerah. Dadan menambahkan, pihaknya mampu membangun sekitar 200 SPPG per hari, serta menargetkan pembangunan tambahan 5.000 hingga 6.000 SPPG di wilayah terpencil. Dengan upaya tersebut, ia optimistis target 82,9 juta penerima manfaat dapat tercapai pada akhir tahun ini.
Lebih lanjut, Badan Gizi Nasional akan menerima tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun pada tahun ini. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat menyetujui usulan tambahan hingga Rp100 triliun, namun jumlah yang akhirnya disetujui adalah Rp28 triliun. Dengan demikian, total anggaran MBG tahun 2025 mencapai Rp99 triliun.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pihaknya akan memantau penggunaan anggaran program MBG hingga akhir Oktober 2025. Ia memastikan bahwa dana yang tidak terserap akan ditarik kembali.
“Kalau tidak dipakai, ya diambil. Kenapa? Karena uangnya menganggur. Lebih baik saya sebarkan ke sektor lain yang lebih siap,” ujarnya pada 7 Oktober 2025.
Purbaya juga menegaskan bahwa kebijakan penarikan kembali dana MBG yang menganggur tidak akan diubah.
“Saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau nanti terlihat sampai Desember masih ada beberapa triliun yang tidak terpakai, uangnya akan saya ambil,” tegasnya.





