Ahli Gizi Ungkap Risiko Memanaskan Sayur Bayam

Foto/Getty Images/iStockphoto/Rahmah Hastuti

Sekilas.co – Mengonsumsi sayur bayam memang perlu diperhatikan. Memanaskannya berulang kali sebaiknya dihindari karena bisa menurunkan kandungan gizinya, meski risiko beracun sebenarnya kecil. Ahli gizi menjelaskan fakta di balik mitos ini.

Di masyarakat, beredar anggapan bahwa memanaskan bayam dapat menimbulkan racun. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah karena bayam kaya nitrat, yang dapat berubah menjadi nitrit jika terpapar enzim atau bakteri tertentu. Nitrit yang dipanaskan bersuhu tinggi dan bereaksi dengan asam amino bisa membentuk nitrosamin, senyawa yang dianggap pemicu kanker.

Baca juga:

Namun, menurut Gizipedia, saat bayam dipanaskan ulang, nitrat justru berkurang secara signifikan sehingga risiko terbentuknya nitrosamin rendah. Dengan kata lain, memanaskan ulang bayam tidak mengubahnya menjadi zat beracun, tetapi kandungan nutrisinya akan menurun. Karena itu, sebaiknya hindari memanaskan bayam berkali kali.

Selain itu, bayam yang didiamkan terlalu lama setelah dimasak akan kehilangan rasa dan nutrisi. Konsumsi segera setelah memasak tetap yang paling ideal.

Ahli gizi Dr. Tan Shot Yen menjelaskan, bayam memang mengandung nitrat. “Masalah muncul jika nitrat ini berubah menjadi nitrit dan nitrosamin, terutama jika bayam dipanaskan berulang,” jelasnya.

Nitrit berisiko bagi bayi di bawah 6 bulan karena bisa mengganggu transportasi oksigen oleh hemoglobin (Hb), yang berubah menjadi methemoglobin. Sementara pada orang dewasa, risikonya tidak sebesar itu, meski nitrosamin dipercaya bersifat karsinogen, khususnya bagi mereka dengan kadar antioksidan tubuh rendah.

Artikel Terkait