Fashion Sebagai Simbol Status Bagaimana Gaya Berpakaian Mencerminkan Identitas Sosial

foto/istimewa

Sekilas.co – Fashion kini tidak sekadar soal penampilan, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan ekonomi. Gaya berpakaian dan merek yang digunakan sering kali mencerminkan posisi seseorang dalam masyarakat, baik secara sadar maupun tidak.

Menurut pakar fashion Aditya Santoso, penggunaan pakaian branded atau aksesori mewah sering menjadi cara individu mengekspresikan prestise dan identitas.  Fashion adalah bahasa visual; orang menilai kita melalui apa yang kita kenakan,  ujarnya dalam wawancara eksklusif.

Baca juga:

Fenomena ini terlihat jelas di lingkungan perkotaan dan kalangan profesional. Pakaian kerja, jam tangan mewah, atau sepatu bermerek dapat memberi kesan kompeten, elegan, dan berkelas. Hal ini berdampak pada cara orang diperlakukan dalam pergaulan atau dunia kerja.

Media sosial juga memperkuat tren ini. Influencer dan selebritas sering memamerkan gaya berpakaian mewah, yang kemudian menjadi aspirasi banyak pengikut. Efeknya, fashion menjadi alat untuk menunjukkan status sekaligus membangun citra diri.

Namun, penggunaan fashion sebagai simbol status tidak selalu tentang harga. Kreativitas dalam memadupadankan pakaian, memilih tren eksklusif, atau menampilkan gaya unik juga bisa menjadi indikator status dan selera seseorang.

Para ahli menekankan bahwa kesadaran akan fashion sebagai simbol status perlu diimbangi dengan gaya hidup realistis.  Penting untuk tidak terjebak dalam konsumsi berlebihan hanya untuk terlihat berstatus, kata Aditya.

Selain itu, fashion juga dapat mencerminkan nilai-nilai personal dan profesional. Pilihan pakaian formal untuk rapat penting, atau busana santai elegan untuk acara sosial, dapat memberikan pesan tersirat tentang karakter dan citra diri seseorang.

Kesimpulannya, fashion bukan sekadar pakaian, tetapi juga alat komunikasi sosial yang kuat. Dengan memahami peran fashion sebagai simbol status, individu dapat mengekspresikan identitasnya secara tepat, membangun citra positif, dan tetap menjaga keseimbangan antara penampilan dan nilai pribadi.

Artikel Terkait