Sekilas.co – Aktris Happy Salma berharap semua pihak bisa menerapkan keseimbangan tata ruang di Bali, seiring dengan banjir besar yang melanda enam kabupaten/kota di Pulau Dewata pada Rabu (10/9).
“Alam mengingatkan kita semua bahwa keseimbangan dan izin pembangunan harus diperketat kembali,” ujar Happy Salma di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis.
Peraih Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik 2010 itu menyoroti banyaknya bangunan yang saat ini dibangun tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan, misalnya berada dekat aliran sungai.
“Saya sangat sedih. Dulu ketika banjir terjadi di Jakarta, saya pindah ke Bali karena aman dari banjir. Tapi 15 tahun kemudian, bencana serupa justru terjadi di Bali,” tuturnya.
Happy Salma mengajak semua pihak untuk mulai berbenah, terutama dalam menjaga keseimbangan alam, sebagai respons terhadap bencana banjir tersebut.
Selain itu, kearifan lokal masyarakat Bali, yaitu Tri Hita Karana, harus selalu dijaga dan diterapkan. Tri Hita Karana mengajarkan tiga hubungan harmonis: manusia dengan alam, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan sesama.
“Nilai ekonomi memang penting, tapi ketika alam rusak, kerugiannya jauh lebih besar. Mungkin inilah saatnya memperbaiki izin bangunan dan menjaga keseimbangan diri, dengan menjadikan Tri Hita Karana sebagai pedoman,” ujar Happy Salma.
Seniman berusia 45 tahun ini kini tinggal di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, yang relatif aman saat banjir melanda sebagian besar wilayah Pulau Dewata. Meski begitu, di sekitar tempat tinggalnya sempat terjadi tanah longsor.
Sebelumnya, pada Rabu (10/9) dini hari, banjir melanda Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung, Badung, Jembrana, Gianyar, dan Tabanan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Kamis, korban meninggal dunia mencapai 14 orang, sementara dua orang masih dalam pencarian.
Bali saat ini berstatus tanggap darurat banjir selama satu minggu, sejak ditetapkan pada Rabu (9/9).





