Kemendag Sebut Kenaikan HPE Tembaga Dipicu Permintaan Tinggi dan Gangguan Pasokan

foto/ilustrasi

Sekilas.co – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan bahwa tingginya permintaan global menyebabkan harga patokan ekspor (HPE) konsentrat tembaga naik sebesar 2,29 persen dibandingkan periode pertama September 2025.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Tommy Andana, menyatakan HPE untuk periode kedua September 2025 ditetapkan pada 4.745,52 dolar AS per Wet Metric Ton (WMT), naik dari 4.639,10 dolar AS per WMT pada periode pertama.

Baca juga:

“Kenaikan HPE konsentrat tembaga sejalan dengan meningkatnya harga mineral tembaga sebesar 1,13 persen. Lonjakan ini dipicu tingginya permintaan global, terutama dari sektor energi terbarukan seperti panel surya, kendaraan listrik, dan manufaktur perangkat elektronik,” ujar Tommy dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Tommy menambahkan, terbatasnya pasokan akibat gangguan produksi di beberapa tambang besar dunia serta fluktuasi nilai tukar turut memperkuat harga komoditas logam.

Logam lain seperti emas (Au) dan perak (Ag) juga mencatat kenaikan masing-masing 3,12 persen dan 3,96 persen, seiring meningkatnya minat investor terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Seluruh faktor ini mendorong kenaikan rata rata harga konsentrat tembaga pada periode kedua September 2025,” jelas Tommy.

Penetapan HPE mengacu pada data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta harga pasar internasional, yaitu London Metal Exchange (LME) untuk tembaga dan London Bullion Market Association (LBMA) untuk emas dan perak.

Proses penetapan dilakukan secara rutin, kredibel, dan transparan untuk memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri.

Selain itu, koordinasi lintas kementerian juga dilakukan, melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian.

“Sinergi ini diharapkan membuat kebijakan HPE mencerminkan dinamika pasar global secara objektif sekaligus mendukung iklim usaha yang sehat dan berdaya saing,” tambah Tommy.

Artikel Terkait