Makeup Sebagai Seni Menyamarkan Ketidaksempurnaan Bukan Menutupi Jati Diri

foto/istimewa

Sekilas.co – Di era media sosial yang menampilkan wajah-wajah sempurna, makeup kini memegang peran penting sebagai alat untuk meningkatkan rasa percaya diri. Salah satu manfaat yang paling banyak dirasakan adalah kemampuannya untuk menyamarkan ketidaksempurnaan kulit, seperti jerawat, bekas luka, atau warna kulit yang tidak merata. Namun para ahli menegaskan, fungsi makeup bukan untuk menutupi jati diri, melainkan membantu seseorang tampil lebih percaya diri dengan versi terbaik dirinya.

Fenomena ini semakin kuat seiring dengan maraknya kampanye self-love di dunia kecantikan. Banyak brand kosmetik kini menekankan pesan bahwa makeup bukan alat untuk menyembunyikan kekurangan, tetapi sarana untuk mengekspresikan keindahan alami. Konsep ini membuat masyarakat, khususnya perempuan muda, mulai memahami bahwa memiliki ketidaksempurnaan kulit adalah hal yang manusiawi dan normal.

Baca juga:

Menurut dr. Dita Prameswari, seorang dokter kecantikan di Jakarta, makeup memiliki peran positif dalam kesehatan mental.  Ketika seseorang merasa lebih nyaman dengan penampilannya, tingkat kepercayaan dirinya meningkat. Makeup membantu menyamarkan hal-hal yang membuatnya kurang percaya diri, sehingga ia bisa tampil lebih berani, ujarnya dalam wawancara, Kamis (24/10).

Produk seperti foundation, concealer, dan setting powder kini semakin berkembang dengan teknologi yang ringan dan ramah kulit. Banyak produk yang diformulasikan agar tidak menyumbat pori-pori serta tetap menonjolkan tekstur alami wajah. Hal ini menunjukkan bahwa dunia kecantikan mulai beralih dari konsep  menutupi  menjadi  menyempurnakan secara alami.

Selain manfaat estetika, penggunaan makeup yang tepat juga memberi efek psikologis positif. Rutinitas berdandan bisa menjadi bentuk self-care  waktu khusus bagi seseorang untuk merawat diri dan fokus pada kebahagiaan pribadi. Aktivitas sederhana seperti mengaplikasikan foundation atau lip tint dapat memberi perasaan tenang dan semangat baru untuk memulai hari.

Di sisi lain, para profesional kecantikan mengingatkan agar penggunaan makeup tetap seimbang. Ketergantungan berlebihan justru bisa membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri tanpa riasan.  Kunci utamanya adalah memahami bahwa makeup adalah alat bantu, bukan keharusan. Ketika kamu nyaman dengan dirimu sendiri, makeup hanya menjadi bonus, tambah dr. Dita.

Tren media sosial pun mulai berubah. Influencer kecantikan kini banyak menampilkan wajah tanpa filter atau memperlihatkan kondisi kulit aslinya sebelum makeup. Kampanye seperti  NoFilterBeauty dan  RealSkinMovement menjadi bentuk ajakan untuk menerima diri apa adanya, sembari tetap menikmati seni merias diri.

Pada akhirnya, makeup adalah cerminan keseimbangan antara perawatan diri, kepercayaan diri, dan ekspresi pribadi. Menyamarkan ketidaksempurnaan bukan berarti menolak kenyataan, tetapi menunjukkan bahwa setiap orang berhak merasa cantik  dengan atau tanpa riasan. Sebab, kecantikan sejati tetap terpancar dari hati yang percaya diri dan jiwa yang bahagia.

Artikel Terkait