Sekilas.co – Luvia Band kembali hadir dengan single terbaru berjudul Buang Garam Di Laut. Setelah dikenal lewat nuansa pop Melayu yang melankolis, band ini tetap konsisten mempertahankan ciri khas musikalnya yang romantis, emosional, dan penuh makna.
Lagu ini diciptakan sekaligus diproduseri oleh Hendy Irvan. Buang Garam Di Laut bercerita tentang cinta sepihak yang penuh kepedihan. Melalui lirik sederhana namun puitis, Luvia menggambarkan perasaan tulus yang tidak pernah mendapatkan balasan.
Kisah tersebut menjadi inti emosional lagu ini—mencintai dengan sepenuh hati, namun seolah tanpa arti. Aransemen musik yang digarap bersama Rahman Hakim serta personel Luvia menghadirkan harmoni khas pop Melayu: beat pelan yang menghanyutkan, dipadukan dengan sentuhan gitar dan vokal latar Syeliah yang semakin menguatkan nuansa getir dan kehilangan.
“Lagu ini tentang menyadari bahwa perjuangan cinta bisa saja sia sia, dan menerima kenyataan bahwa tidak semua cinta akan dibalas. Dari situ, kita belajar untuk memaafkan dan melangkah,” ujar personel Luvia dalam wawancara.
Soundtrack untuk Mengikhlaskan
Yang membuat Buang Garam Di Laut semakin istimewa adalah posisinya dalam rangkaian cerita musik Luvia. Meski baru dirilis, lagu ini justru menjadi awal dari benang merah yang berlanjut pada dua single sebelumnya, Lelah dan Kalah serta Orang yang Salah.
Jika Buang Garam Di Laut menggambarkan awal cinta sepihak yang sia sia, maka Lelah dan Kalah menceritakan perjuangan hati yang tetap bertahan meski berkali-kali gagal. Puncaknya adalah penyesalan pahit dalam Orang yang Salah. Tiga lagu ini pun membentuk satu narasi utuh: perjalanan mencintai, berharap, hingga akhirnya sadar bahwa pilihan hati keliru.
Lagu ini tidak hanya cocok menemani malam sepi, tetapi juga bisa menjadi soundtrack bagi siapa pun yang sedang berusaha mengikhlaskan.
Buang Garam Di Laut kini sudah tersedia di seluruh platform musik digital, menjadi langkah terbaru Luvia Band untuk terus memperkuat eksistensinya di jalur pop Melayu modern.





