Sekilas.co – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tercatat mengalami empat kali erupsi pada Minggu (14/9) pagi, dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak.
Erupsi pertama terjadi pukul 05.13 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke utara. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
“Erupsi kedua terjadi pukul 05.52 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam laporan tertulis di Lumajang.
Erupsi ketiga tercatat pukul 06.41 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah utara. “Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik,” ujarnya.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pukul 07.33 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu teramati dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 147 detik.
Liswanto menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan lontaran batu pijar,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungainya.





