Kepala BGN Setiap Rupiah Harus Dipertanggungjawabkan

foto/istimewa

sekilas.co – KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa lembaganya selalu melakukan evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan Dadan menanggapi masukan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, agar BGN tidak hanya fokus pada penggunaan anggaran semata.

Menurut Dadan, penyerapan anggaran sebenarnya bukan hal sulit bagi BGN. Namun, realisasi anggaran tersebut tetap harus dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga:

“Kami selalu menekankan bahwa penyerapan anggaran, sekecil Rp 1 pun, harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, kami memastikan pertanggungjawaban anggaran dilakukan berdasarkan jumlah penerima manfaat,” ujar Dadan kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Kamis, 16 Oktober 2025.

Tahun ini, Badan Gizi Nasional mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 71 triliun, ditambah dana cadangan Rp 100 triliun untuk menjalankan program MBG. Namun, menurut Dadan, BGN kemungkinan hanya akan menyerap Rp 71 triliun ditambah Rp 28 triliun dari dana cadangan. Sisa dana cadangan yang tidak terpakai akan dikembalikan.

Sampai 3 Oktober 2025, Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran program MBG baru mencapai Rp 20,6 triliun, atau sekitar 29 persen dari pagu anggaran. Menurut Dadan, penyerapan anggaran BGN selalu berkaitan langsung dengan jumlah penerima manfaat. Hingga Kamis, 16 Oktober 2025, penerima manfaat MBG telah mencapai 35,6 juta jiwa dari target 82,9 juta.

Dadan mengaku optimistis bisa mengejar target penerima manfaat 82,9 juta jiwa hingga akhir tahun ini. “Kami optimistis, ya. Kalaupun mungkin mentok di 70 juta penerima manfaat, itu sudah melebihi pagu anggaran Rp 71 triliun,” ujarnya.

Dalam paparan pada acara Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai program MBG sangat baik karena mampu menciptakan simpul-simpul ekonomi baru. Ia menekankan program MBG sebaiknya dijalankan minimal 10 tahun sebelum dievaluasi.

Luhut juga menyebutkan bahwa ia sudah menyampaikan kepada Dadan agar memperbaiki data dan tata kelola MBG. “Ke depan, ini bukan sekadar soal menghabiskan uang, tapi juga memastikan ekosistemnya terbangun,” ujar Luhut kepada awak media di Hotel JS Luwansa, Kamis, 16 Oktober 2025.

Artikel Terkait