sekilas.co – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) mulai membangun seratus Batalion Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) secara bertahap di berbagai wilayah pada tahun ini. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Freddy Ardianzah, menyatakan bahwa instansinya akan memprioritaskan putra daerah untuk mengisi Yonif TP baru tersebut.
“Proses rekrutmen dilakukan di masing-masing wilayah dengan memprioritaskan putra daerah,” ujarnya dalam keterangan pada Ahad, 12 Oktober 2025.
Freddy menjelaskan bahwa prioritas terhadap putra daerah memiliki tujuan tertentu. Menurutnya, prajurit yang berasal dari daerah setempat akan lebih mudah beradaptasi dan diterima oleh masyarakat sekitar.
“Selain itu, juga dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap daerah tempat mereka bertugas dan membangun,” ujar Freddy.
Adapun 100 Yonif TP baru ini akan memiliki sejumlah kompi dari berbagai bidang, antara lain kompi pertanian dan peternakan, kompi kesehatan, serta kompi konstruksi. Setiap kompi biasanya terdiri atas 150 hingga 200 prajurit.
Freddy mengatakan kompi pertanian dan peternakan akan berfokus pada peningkatan kesehatan pangan, sedangkan kompi kesehatan ditugaskan untuk membina serta melayani kesehatan masyarakat. “Serta kompi konstruksi yang berperan membantu pembangunan infrastruktur wilayah,” ujar jenderal bintang dua ini.
Meski demikian, Freddy menegaskan bahwa prajurit yang ditugaskan di Yonif TP tetap dipersiapkan dalam kemampuan taktis dan teknis kemiliterannya, termasuk kemampuan menembak dan bertempur.
Dia menjelaskan bahwa Yonif TP tetap memiliki tiga kompi senapan, yang berfungsi menjaga stabilitas keamanan wilayah dan menghadapi potensi ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. “Jadi perlu digarisbawahi, keberadaan Yonif TP tidak menggantikan fungsi tempur,” ucapnya.
Pembentukan Yonif TP diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Ahad, 10 Agustus 2025. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan kekuatan pertahanan negara merupakan prioritas strategis untuk menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
“Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat, dan untuk itulah hari ini saya melantik 6 Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan baru,” ujar Prabowo, dikutip dari keterangan resmi TNI AD.
Prabowo menambahkan, pembentukan Yonif TP bersama Brigif TP dan Kodam baru merupakan bagian dari strategi memperkuat doktrin Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) sekaligus memperluas jangkauan TNI hingga ke pelosok tanah air.





