sekilas.co – Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni, menilai rencana permainan (game plan) Timnas Indonesia tidak berjalan saat dikalahkan Arab Saudi 2-3 dalam laga putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Game plan yang dibuat pelatih sebenarnya sesuai prediksi banyak orang. Sayangnya, game plan ini tidak bisa dieksekusi dengan baik,” kata Mohamad Kusnaeni saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia menyesalkan kekalahan Timnas Indonesia saat bertandang ke Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, karena Garuda sejatinya memiliki peluang untuk memenangkan laga, namun akhirnya kalah akibat banyak melakukan kesalahan sendiri.
Menurutnya, tim asuhan pelatih Patrick Kluivert sebenarnya memulai pertandingan dengan baik dan berhasil mencetak gol lebih dulu. Pelatih Kluivert memainkan formasi 4-2-3-1 dengan menempatkan double pivot Joey Pelupessy dan Marck Klok untuk meredam agresivitas lawan.
Di lini depan, pemain-pemain cepat seperti Miliano Jonathan di kanan dan Beckham Putra di kiri diturunkan untuk membongkar pertahanan lawan.
Namun, duet gelandang bertahan Indonesia terlalu sering kalah dalam duel dan belum cukup padu. Akibatnya, Arab Saudi leluasa mengontrol lapangan tengah dan mendominasi permainan, khususnya di babak pertama.
“Lemahnya lini tengah membuat keseimbangan permainan jadi timpang,” katanya.
Pemain Indonesia mulai membuat kesalahan demi kesalahan yang menguntungkan lawan. Kekalahan di lini tengah membuat skema serangan tidak berjalan efektif karena bola dipaksa melebar, sehingga mudah diantisipasi dan dihentikan lawan.





