Pembatasan BBM Pertamina Sebabkan Antrean Kendaraan di Timika

foto/istimewa

sekilas.co – PT Pertamina Patra Niaga Rayon II Papua Tengah membatasi penyaluran sejumlah jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) ke lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Timika. Kebijakan ini memicu antrean panjang kendaraan bermotor dalam beberapa hari terakhir.

Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Rayon II Papua Tengah, Junaedi Kala, di Timika pada Senin menjelaskan bahwa kelangkaan terutama terjadi pada BBM jenis Pertamax akibat stok yang menipis di depo Jober (joint bersama) di kawasan Pelabuhan Pomako, Distrik Mimika Timur.

Baca juga:

“Terkait kelangkaan saat ini, khususnya untuk produk Pertamax, disebabkan stok di Jober menipis. Hal ini akibat keterlambatan kedatangan kapal pengangkut Pertamax karena cuaca yang tidak mendukung,” kata Junaedi.

Dengan kondisi tersebut, Pertamina memutuskan untuk membatasi penyaluran Pertamax ke lima SPBU di Kota Timika.
“Semoga pada Selasa (7/10/2025) kapal sudah bisa sandar dan melakukan bongkar muat di Jober Pelabuhan Pomako,” tambahnya.

Pertamina juga mengimbau masyarakat membeli Pertamax di berbagai Pertashop yang ada di Timika, karena harganya lebih murah Rp100 dibandingkan di SPBU.
“Jadi, masyarakat tidak perlu membeli bensin eceran di luar karena penjualannya tidak resmi,” jelas Junaedi.

Sementara itu, untuk menjaga ketersediaan, Pertamina akan menambah penyaluran BBM jenis Pertalite dan Biosolar di Timika mulai Senin pagi.
“Kami menambah volume penyaluran ke setiap SPBU di atas rata-rata harian normal agar stok tetap stabil,” ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Timika terlihat sangat padat. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pedagang eceran untuk meraih keuntungan.

Di beberapa kios pengecer, harga Pertalite yang biasanya dijual Rp20.000 per botol air kemasan melonjak drastis hingga mencapai Rp50.000 per botol.

“Ini sudah terjadi beberapa hari. Susah sekali mencari Pertalite di Timika. Kalaupun ada yang menjual, harganya bisa sampai Rp50.000 per botol,” ujar seorang warga yang ditemui di Jalan Yos Sudarso, Timika, saat mengantre BBM di SPBU setempat pada Senin pagi.

Saat ini, terdapat lima SPBU yang masih beroperasi di Timika, yakni SPBU Kilometer 9 Jalan Poros Timika–Mapurujaya, SPBU Nawaripi, SPBU Jalan Hasanuddin, SPBU Jalan Yos Sudarso, dan SPBU SP2.

Artikel Terkait