sekilas.co – Industri film bioskop Indonesia terus menunjukkan performa yang kuat. Setidaknya, ada 16 film dari beragam genre yang tayang perdana di bioskop sepanjang Oktober ini. Mulai dari horor, drama keluarga, hingga kisah hidup yang emosional sekaligus inspiratif, siap menemani waktu luang Anda.
Berikut 7 rekomendasi film Indonesia versi, antara lain: Rangga & Cinta: The Rebirth of Ada Apa dengan Cinta?, Yakin Nikah, Getih Ireng, hingga Jangan Panggil Mama Kafir.
-
Rangga & Cinta
Ingat film Ada Apa dengan Cinta? yang sempat membangkitkan industri perfilman sekitar 23 tahun lalu? Kini, Miles Films menghadirkan Rangga & Cinta: The Rebirth of Ada Apa dengan Cinta?, yang disutradarai oleh Riri Riza.
Dari segi alur cerita, film yang dirilis pada 2 Oktober lalu ini hampir sama dengan Ada Apa dengan Cinta?. Hal ini membuat penonton yang sudah menonton film karya Rudi Soedjarwo 23 tahun lalu bisa menebak jalan ceritanya.
Namun, Rangga & Cinta: The Rebirth of Ada Apa dengan Cinta? memiliki keunikan tersendiri, yaitu hadirnya adegan drama musikal. Musik dalam film ini bukan sekadar latar, tetapi menjadi bagian integral dari cerita.
Setiap adegan musikal memperkuat karakter masing-masing tokoh dan melengkapi jalannya cerita. Penonton akan disuguhkan kisah percintaan dan dinamika masa SMA Rangga, Cinta, serta sahabat-sahabatnya.
Para aktor yang memerankan Rangga dan Cinta adalah El Putra Sarira dan Leya Princy. Selain mereka, film ini juga menghadirkan Jasmine Nadya, Daniella Tumiwa, Kyandra Sembel, dan Katyana Mawira.
-
Tukar Takdir
Film yang diadaptasi dari novel karya Valiant Budi ini menceritakan pergulatan batin Rawa (Nicholas Saputra), Dita (Marsha Timothy), dan Zahra (Adhisty Zara), yang hidupnya berubah drastis setelah tragedi kecelakaan pesawat terjadi.
Rawa menjadi satu-satunya korban yang selamat dari kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79. Meski selamat, ia dihantui rasa bersalah mengapa dirinya yang lolos sementara penumpang lain tidak?
Emosi Rawa semakin rumit ketika ia menyadari bahwa kursi yang didudukinya ternyata milik Raldi, suami Dita. Kehilangan suami membuat Dita terpukul dan dipenuhi kemarahan, mempertanyakan mengapa bukan Raldi yang selamat.
Di sisi lain, tragedi itu juga merenggut nyawa sang pilot, yang tak lain adalah ayah Zahra. Rawa, Dita, dan Zahra pun terikat oleh luka yang sama, dan kini mereka harus berdamai dengan trauma sekaligus menerima kenyataan hidup masing-masing.
Film ini menyajikan konflik emosional penuh amarah, rasa bersalah, dan upaya untuk bangkit dari keterpurukan. Bagaimana perjalanan mereka menghadapi takdir? Tukar Takdir telah tayang perdana pada 2 Oktober lalu.
-
Yakin Nikah
Pernah merasakan pertanyaan ‘kapan nikah?’ Banyak orang mungkin pernah mengalaminya. Fakta yang perlu disadari, keputusan menikah tidak hanya didasarkan pada perasaan, tetapi juga keyakinan dan kesiapan menghadapi masa depan. Tekanan sosial maupun keluarga tidak sepenuhnya berhak menentukan pilihan hidup seseorang.
Hal ini menjadi tema utama dalam film Yakin Nikah, yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara. Film ini tayang perdana pada 9 Oktober 2025 di bioskop Indonesia. Dalam cerita, pilihan hidup Niken (Enzy Storia) tidak sesederhana ‘iya’ atau ‘tidak’. Ada cinta yang hangat, harapan dari keluarga, dan tekanan sosial yang terus menghantui.
Situasi tersebut membuat Niken mempertanyakan keputusan terbaik baginya. Ia memiliki pacar bernama Arya (Maxime Bouttier), namun seseorang dari masa lalunya, Gery (Jourdy Pranata), kembali hadir, memunculkan kenangan lama.
Dilema Niken terhadap hubungannya dengan Arya, kehadiran Gery, serta tekanan ‘kapan nikah’ membuatnya semakin bimbang menentukan arah hidup. Bagaimana perjalanan Niken menemukan keyakinan pada dirinya sendiri, dan siapa yang akhirnya akan bersamanya?
-
Getih Ireng
Getih Ireng merupakan film arahan sineas Tommy Dewo, diadaptasi dari thread viral @JeroPoint. Film ini tidak hanya menghadirkan nuansa horor, tetapi juga sarat dengan budaya lokal dan mitos Jawa.
Cerita berfokus pada Rina (Titi Kamal) dan Pram (Darius Sinathrya), yang mulai mengalami kejadian aneh setelah pindah ke Wonosobo. Rina kerap bermimpi sosok kakek tua dengan senyum menyeramkan yang meneteskan air liur, seolah ingin menguasai tubuhnya.
Mimpi itu berulang hingga suatu hari Rina terbangun setelah keguguran, bahkan jasad janinnya diambil oleh sosok tersebut.
Pram dan Rina adalah pasangan yang berjuang untuk memiliki keturunan setelah beberapa kali keguguran. Diduga, keguguran itu dipicu oleh kiriman getih ireng yang menargetkan darah keturunan mereka.
Siapa di balik santet tersebut? Terdapat ketidakjujuran di masa lalu Rina maupun Pram. Bagaimana mereka berusaha mengatasi santet itu? Apakah mereka berhasil, atau justru nyawa mereka ikut terancam? Temukan jawabannya di bioskop mulai 16 Oktober 2025.
-
Jangan Panggil Mama Kafir
Ingin menonton film drama keluarga yang penuh haru dan emosional? Coba saksikan Jangan Panggil Mama Kafir. Tayang serentak pada 16 Oktober 2025, film ini mengisahkan cinta, janji, perbedaan keyakinan, serta konsekuensi dari keputusan besar yang diambil.
Cerita berfokus pada Maria (Michelle Ziudith), seorang perempuan Nasrani yang menikah dengan Fafat (Giorgino Abraham), seorang pria Muslim. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Laila (Humaira Jahra).
Tak lama setelahnya, Fafat meninggal dunia, meninggalkan Maria dalam kesedihan mendalam. Namun, ia harus tetap kuat demi menjaga dan merawat Laila.
Hari demi hari, kehidupan Maria semakin sulit ketika ibu Fafat, Umi Habibah (Elma Theana), mengajukan gugatan hak asuh Laila.
Bagaimana perjuangan Maria dalam mempertahankan hak asuh anaknya? Akankah ia berakhir bahagia bersama putrinya, atau harus kehilangan orang tersayang untuk kedua kalinya?
-
Tumbal Darah
Setelah sukses dengan film Qodrat, sutradara Charles Gozali kembali menghadirkan film horor-action thriller berjudul Tumbal Darah. Film garapan Magma Entertainment, Wahana Kreator, dan Sinemaku Pictures ini tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 23 Oktober 2025.
Berdasarkan informasi dari Instagram @tumbaldarahfilm, Tumbal Darah menceritakan perjuangan sepasang suami istri yang mempertaruhkan nyawa demi melindungi orang yang mereka cintai.
Jefri (Marthino Lio), seorang penagih utang, berjuang untuk istrinya, Ella (Sallum Ratu Ke), serta bayi yang dikandungnya. Setelah kecelakaan menimpa Ella, Jefri berusaha mencari pertolongan medis meski kondisi keuangan terbatas. Namun, upayanya justru membawa mereka ke sebuah klinik bersalin ilegal yang ternyata menjadi tempat persembahan setan.
Setiap ibu hamil yang datang ke Klinik Kamboja harus menghadapi situasi penuh darah dan pengorbanan, karena klinik tersebut menumbalkan janin aborsi untuk dua sosok iblis kembar yang menuntut tumbal.
Jika di banyak film pertanyaannya adalah “Sejauh mana kamu akan berkorban bagi orang yang dicintai?”, di film ini pertanyaannya menjadi, “Sampai berapa banyak yang harus kamu korbankan untuk menyelamatkan orang yang dicintai?”
-
Air Mata di Ujung Sajadah 2
Film Air Mata di Ujung Sajadah (2023) yang sukses meraih 3,1 juta penonton, kini hadir dengan sekuelnya, Air Mata di Ujung Sajadah 2, yang mengusung pesan tentang cinta seorang ibu yang tak terbatas oleh waktu maupun ruang.
Dalam sekuel ini, cerita diawali dengan tragedi yang menimpa Arif (Fedi Nuril). Ia diceritakan koma dan akhirnya meninggal dunia, menjadi pukulan berat bagi Yumna (Citra Kirana) dan Eyang Murni (Jenny Rachman).
Setelah kepergian Arif, Aqilla (Titi Kamal), ibu kandung Baskara (Faqih Alaydrus), datang ke Kota Solo untuk menanyakan kabar anaknya, karena ia telah kehilangan informasi mengenai keadaan Baskara.
Kedatangan Aqilla justru menjadi ancaman bagi Yumna dan Eyang Murni, yang takut hak asuh Baskara akan diambil setelah Aqilla mengetahui kondisi keluarga mereka.
Yumna dan Aqilla adalah dua ibu yang sama-sama berjuang demi cinta dan kebahagiaan Baskara. Lantas, bagaimana kehidupan baru Baskara? Apakah ia akan kembali kepada ibu kandungnya setelah mengetahui rahasia masa lalunya, atau tetap tumbuh bersama keluarga angkatnya, Yumna dan Eyang Murni?
Selain Titi Kamal, Citra Kirana, dan Faqih Alaydrus, film ini juga dibintangi Daffa Wardhana dan Mbok Tun. Air Mata di Ujung Sajadah 2, produksi Beehave Pictures, tayang perdana pada 23 Oktober 2025.





