sekilas.co – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali memperpanjang Operasi Madago Raya tahap IV tahun 2025. Operasi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan serta mencegah penyebaran paham radikal dan intoleransi di Sulawesi Tengah.
Kepala Operasi Madago Raya Polda Sulteng, Kombes Polisi Heni Agus Sunandar, menyampaikan bahwa operasi tahap empat ini akan berlangsung selama 92 hari, mulai 1 Oktober hingga 31 Desember 2025.
“Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan situasi yang aman, damai, dan kondusif di tiga wilayah operasi, yakni Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Tojo Una-Una,” ujarnya, Kamis, 2 Oktober 2025, seperti dilansir dari Antara.
Operasi Madago Raya merupakan kelanjutan dari operasi yang digelar pemerintah sejak 2015. Operasi ini, yang awalnya bernama Camar Maleo, dibentuk untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang didirikan oleh Santoso alias Abu Wardah sejak 2010. Namun, polisi menyatakan kelompok ini habis pada 2022 setelah anggota terakhirnya tewas dalam baku tembak.
Ia menjelaskan bahwa perpanjangan Operasi Madago Raya Tahap IV bertujuan menciptakan situasi yang aman dan nyaman, sekaligus meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan paham radikal dan penanggulangan di wilayah operasi.
Heni mengatakan operasi tersebut bertujuan memelihara keamanan melalui deradikalisasi dan kontraradikalisme guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Sulawesi Tengah.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, operasi ini difokuskan pada kegiatan deradikalisasi dan kontraradikalisasi dengan mengedepankan langkah preemtif dan preventif, serta didukung oleh kegiatan kepolisian lainnya.
Ia menyebutkan bahwa Polda Sulteng melibatkan 256 personel, terdiri atas 232 personel Polri, 20 personel TNI, dan empat anggota Korpolairud Baharkam Polri.
Heni mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
“Kami berharap warga tetap waspada, tidak mudah terprovokasi, serta segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan. Sinergi antara aparat dan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan operasi ini,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya di media sosial, serta terus mendukung aparat keamanan dalam menjaga kondusivitas daerah.





