sekilas.co – Ada tiga strategi coping atau cara mengelola tekanan hidup saat menghadapi stres yang bisa dijadikan panduan untuk menjaga kesehatan mental. “Ada emotion focused coping. Selain itu, ada juga strategi lain yang bisa membantu, yaitu cognitive focused coping dan problem focused coping,” ujar dr. Rayhan Maditra, Sp.KJ, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Khusus (RSK) Jiwa Dharmawangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara “Need a Hand #HidupmuBerarti” yang berlangsung di Studio 1 Menara Kompas, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2025).
Strategi coping untuk menjaga kesehatan mental
Emotion focused coping
Strategi emotion focused coping adalah cara untuk mengosongkan tangki emosional yang sudah terlalu penuh, agar kita tidak sampai “meledak”. “Bayangin tangki emosional sudah penuh tapi tidak dikosongkan. Lama-lama bisa meledak, tumpah. Bayangkan itu bensin, kalau kena percikan sedikit akan meledak. Begitu juga dengan emosi kita,” jelas dr. Rayhan.
“Misalnya melalui relaksasi, seni, musik, atau journaling (menulis diary). Itu bisa sangat membantu,” ujar dr. Rayhan. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi cara sederhana namun efektif untuk menyalurkan emosi. Selain itu, aktivitas ini dapat diselipkan ke rutinitas harian karena tidak membutuhkan waktu khusus untuk melakukannya.
Cognitive focused coping
Selanjutnya adalah cognitive focused coping yang lebih menekankan pada cara seseorang memandang suatu keadaan. Intinya, seseorang perlu mengubah perspektif negatif menjadi lebih positif. “Kita bisa lakukan reframing terhadap masalah yang dihadapi, misalnya dengan bertanya, ‘Apa benar begitu? Apakah ada cara lain untuk membantu diri kita? Benarkah isunya seberat itu, atau justru saya sendiri yang membuatnya terasa begitu berat?’” jelas dr. Rayhan.
Mengubah cara pandang terhadap suatu masalah bisa membantu seseorang menilai kembali seberapa besar persoalan itu dan apakah layak menimbulkan perasaan tertekan. Jika ternyata masalah tidak seberat yang dibayangkan, rasa tertekan pun perlahan akan berkurang.
Problem focused coping
“Problem focused coping adalah strategi yang praktis dan bisa langsung diterapkan untuk mencari solusi atas masalah,” kata dr. Rayhan.
Contohnya dengan menetapkan batasan yang sehat, seperti menjaga jarak dari orang-orang yang tidak baik bagi kesehatan mental. Menurut dr. Rayhan, menjauh dari orang lain tidak selalu berarti hal buruk. “Selain itu, kita juga bisa menerapkan time management (manajemen waktu), realistic goal (tujuan realistis), dan action plan (rencana aksi),” tambahnya.
Seseorang bisa menetapkan rencana dan tujuan yang realistis dalam jangka waktu tertentu untuk membantu menjaga kesehatan mental ketika beban terasa berat. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua strategi di atas mampu sepenuhnya mengatasi masalah kesehatan mental. Jika kondisi sudah terasa sangat sulit, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.





