sekilas.co – Pemilik kendaraan kerap memodifikasi lampu karena merasa lampu bawaan pabrik kurang terang, terutama bagi mereka yang sering berkendara di jalan dengan penerangan minim, seperti tol atau rute lintas provinsi. Saat melakukan modifikasi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar keselamatan dan kinerja sistem kelistrikan kendaraan tetap terjaga.
Kabel, Relay, dan Sekring
Saat menambahkan aksesori penerangan, sebaiknya tidak langsung memasang barang tersebut ke sistem kelistrikan yang sudah ada. Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk menambahkan kabel baru lengkap dengan relay dan sekring terpisah.
Hal ini bertujuan untuk melindungi sistem kelistrikan kendaraan dari risiko kebakaran. Rizal Azmi, Business Head & Strategic Drive Autoplus, menekankan pentingnya penggunaan set kabel tambahan yang dilengkapi relay dan sekring terpisah. Menurutnya, “Kalau pakai relay set, pakai kabel set yang ada relay dan sekringnya, apabila terjadi short atau sesuatu, itu yang kalah duluan relay atau sekring.” Biasanya, sekring akan lebih dulu putus jika terjadi masalah, karena memang dirancang untuk menghadapi situasi tersebut. Fungsi sekring dan relay adalah membatasi rambatan panas. Rizal menambahkan, “Sehingga apabila ada rambatan panas karena api atau sejenisnya, itu enggak ke mana-mana, ya di situ sudah selesai.” Dengan begitu, sistem kelistrikan mobil tetap aman, tidak terganggu, dan tidak merembet ke bagian lain.
Jika Lampu Bermasalah
Ketika terjadi masalah pada lampu, komponen pertama yang perlu diperiksa adalah sekring, relay, dan konektor.
Rizal menambahkan, “Nanti misalkan ada komplain kok mati lampunya, sudah pasti yang dicek antara relay atau sekring.” Jika kedua komponen tersebut dalam kondisi normal, langkah berikutnya adalah memeriksa konektor, karena sering kali masalah muncul akibat konektor yang kurang kencang. Dengan memahami hal-hal tersebut, pemilik kendaraan bisa melakukan modifikasi lampu dengan aman dan efektif tanpa merusak sistem kelistrikan kendaraan.
