Sekilas.co – Presiden RI, Prabowo Subianto, menyinggung kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadi bagian dari tanggung jawab historis komunitas internasional saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara.
Dalam pidatonya di hadapan pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penyelenggaraan KTT Solusi Dua Negara bertujuan mengemban tanggung jawab yang tidak hanya terkait nasib Palestina, tetapi juga masa depan Israel dan kredibilitas PBB.
“Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kami berkumpul untuk mengemban tanggung jawab historis kami. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nasib Palestina, tetapi juga masa depan Israel dan kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Presiden Prabowo di Markas PBB, New York, Senin sore waktu setempat.
Presiden Prabowo juga menyampaikan penghargaan tinggi atas kepemimpinan Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi dalam menyelenggarakan KTT sebagai forum musyawarah yang penting.
Kepala Negara menyatakan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus terjadi, di mana ribuan nyawa, terutama perempuan dan anak-anak, hilang.
Presiden Prabowo mengutuk segala tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina yang menyebabkan kelaparan.
“Kelaparan mengancam, bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian. Pemerintah Indonesia akan mengakui Israel setelah negara tersebut mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina.
“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” ujar Presiden.
KTT mengenai Palestina dan solusi dua negara merupakan rangkaian Sidang Majelis Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) yang diinisiasi Prancis dan Arab Saudi, masing-masing diwakili oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Dalam KTT, Presiden Macron sebagai co-chair bersama Arab Saudi menjadi pembicara pertama, diikuti Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
Sebanyak 33 pemimpin delegasi dari negara dan organisasi internasional, termasuk Uni Eropa dan Liga Arab, berbicara dalam KTT di New York, Senin.
Presiden Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, serta Wakil Tetap RI untuk PBB Umar Hadi.





