Sekilas.co – Ratusan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut Bupati Pati, Sudewo, mengundurkan diri karena dianggap arogan dan diduga melakukan korupsi, Jumat.
Aksi ini digelar oleh Masyarakat Pati Bersatu (MPB) di depan kantor DPRD Kabupaten Pati.
“Mari kita berjuang bersama-sama untuk memakzulkan Bupati Pati Sudewo. Jangan lupa berdoa bersama agar tuntutan kita terkabul,” ujar salah satu orator aksi, Supriyono.
Menurutnya, warga Pati tidak ingin dipimpin oleh pemimpin yang tidak konsisten dan menginginkan bebas dari kepemimpinan yang arogan dan korup.
“Ingat, demo harus dilakukan secara damai, santun, dan sopan. Jangan anarkis. Mari kawal aspirasi masyarakat dengan damai,” tambahnya.
Tristoni dari Tim Advokasi Masyarakat Pati Bersatu menyoroti dugaan praktik penggembosan dalam kerja Panitia Khusus (Pansus) DPRD Pati.
Menurut Tristoni, tim advokasi menemukan sejumlah bukti dan informasi terkait dugaan tersebut. Namun, data lengkap baru bisa disampaikan secara resmi di kantor tim advokasi.
“Ya, kita menemukan bukti dan informasi, tapi tidak bisa disampaikan di sini. Kalau mau, bisa dijelaskan di kantor,” jelasnya.
Tristoni menilai indikasi penggembosan terlihat dari sikap pasif sejumlah anggota Pansus. Ia mencontohkan beberapa kader dari partai tertentu yang tidak aktif bertanya atau menggali informasi saat sidang berlangsung.
“Contohnya, kader Partai Gerindra yang tidak banyak bicara dan pertanyaannya cenderung konyol. Begitu juga beberapa partai lain, seperti Golkar dan NasDem, yang suaranya jarang terdengar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tristoni menegaskan pihaknya tetap konsisten memperjuangkan tiga tuntutan utama yang telah disampaikan kepada DPRD Pati. Ia menekankan agar lembaga legislatif tetap mengedepankan kepentingan rakyat.
“Yang penting, kita menuntut agar DPRD Pati tetap ‘on the track’ dan mementingkan kepentingan rakyat Pati. DPRD Pati adalah Dewan Perwakilan Rakyat, bukan Dewan Pengkhianat Rakyat,” tegasnya.





