Alasan Tekanan Darah Meningkat Saat Cuaca Dingin dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh Manusia

foto/istimewa

sekilas.coAda beberapa kondisi yang bisa memengaruhi tekanan darah, salah satunya adalah perubahan cuaca. Ketika suhu udara menurun, tekanan darah sebagian orang bisa meningkat. Fenomena ini cukup umum dan biasanya terkait dengan respons alami tubuh terhadap udara dingin.

Fenomena ini dapat berdampak signifikan pada individu yang sudah memiliki hipertensi. Memahami alasan di balik peningkatan tekanan darah saat cuaca dingin dapat membantu seseorang mengelola kondisi kesehatannya secara lebih efektif, terutama selama bulan-bulan musim hujan atau cuaca dingin. Yuk, kita lihat mengapa tekanan darah meningkat saat cuaca dingin.

Baca juga:

Saat suhu lingkungan turun, tubuh memulai beberapa respons fisiologis untuk mempertahankan suhu inti. Salah satunya adalah pembuluh darah menyempit untuk mengurangi kehilangan panas, yang dikenal sebagai vasokonstriksi.

Penyempitan ini meningkatkan resistensi terhadap pompa jantung, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Bahkan, penurunan suhu sebesar 1 derajat Celcius saja dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 0,26 mmHg. Kondisi ini menjadi lebih signifikan pada orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi.

Cuaca dingin juga mengaktifkan sistem saraf simpatik yang berperan dalam respons  fight or flight . Aktivasi ini memicu pelepasan hormon seperti norepinefrin dan kortisol. Hormon-hormon tersebut tidak hanya meningkatkan denyut jantung, tetapi juga berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dengan menyempitkan pembuluh darah.

Kombinasi antara vasokonstriksi dan peningkatan aktivitas hormon stres ini dapat menyebabkan fluktuasi tekanan darah yang cukup signifikan selama bulan-bulan yang lebih dingin.

Beberapa faktor gaya hidup turut berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah saat musim hujan atau cuaca dingin. Saat cuaca tidak bersahabat, banyak orang lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah dan menjadi kurang aktif secara fisik. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penambahan berat badan serta penurunan kebugaran kardiovaskular, yang keduanya berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.

Selain itu, kebiasaan makan juga cenderung berubah. Konsumsi makanan tinggi garam dan lemak sering meningkat saat cuaca dingin, sehingga semakin mempersulit pengelolaan tekanan darah. Konsumsi alkohol juga menjadi faktor tambahan karena dapat menyebabkan dehidrasi dan vasokonstriksi, yang akhirnya meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, orang dengan hipertensi disarankan membatasi asupan alkohol selama musim dingin.

Kelompok lansia merupakan populasi yang paling rentan terhadap perubahan tekanan darah akibat cuaca dingin. Kelompok demografi ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, akibat efek gabungan antara suhu dingin dan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Selain itu, perubahan mendadak dalam kondisi cuaca, seperti pergeseran kelembapan atau tekanan atmosfer, dapat semakin memperburuk variasi tekanan darah. Bagi orang dewasa yang lebih tua, fluktuasi ini bisa berbahaya, sehingga pemantauan tekanan darah secara ketat selama musim dingin menjadi sangat penting.

Untuk mengurangi dampak cuaca dingin terhadap tekanan darah, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan.

Mengenakan pakaian yang tepat, seperti menggunakan beberapa lapis pakaian, dapat membantu mempertahankan panas tubuh dan meminimalkan kebutuhan akan vasokonstriksi. Selain itu, melakukan aklimatisasi secara bertahap dengan menyesuaikan diri perlahan terhadap suhu dingin sebelum beraktivitas berat juga membantu mencegah lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba.

Pemantauan tekanan darah secara rutin juga sangat dianjurkan, terutama saat sering berpindah dari ruangan hangat ke lingkungan luar yang dingin. Langkah ini membantu mendeteksi perubahan tekanan darah akibat fluktuasi suhu.

Menjaga gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama. Pola makan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak dapat mendukung kesehatan kardiovaskular. Olahraga ringan hingga sedang secara teratur, seperti berjalan di dalam rumah atau melakukan latihan sederhana di rumah, juga membantu menjaga kebugaran selama musim dingin.

Terakhir, hidrasi tidak boleh diabaikan. Tetap terhidrasi penting meskipun cuaca dingin, karena dehidrasi dapat meningkatkan kekentalan darah dan memicu kenaikan tekanan darah.

Sebagai kesimpulan, memahami mengapa tekanan darah meningkat saat cuaca dingin sangat penting untuk manajemen kesehatan yang efektif. Dengan mengenali respons fisiologis tubuh dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seseorang dapat menghadapi tantangan cuaca dingin sambil tetap menjaga kesehatan kardiovaskular secara optimal.

Artikel Terkait