Pemprov Kepri Beberapa Gerai Sembako KMP Beroperasi Tanpa Modal

foto/ilustrasi

Sekilas.co – Sejumlah gerai sembako Koperasi Merah Putih (KMP) di Provinsi Kepulauan Riau telah beroperasi meski belum memperoleh dukungan pembiayaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), menurut Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri).

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Pemprov Kepri, Riki Rionaldi, mengatakan di Batam, Jumat (19/9), bahwa kondisi ini terjadi karena koperasi berjalan atas dasar gotong royong anggota bersama mitra pelaku usaha.

Baca juga:

“Himbara memang belum masuk, tapi beberapa gerai koperasi sembako sudah jalan dan operasional. Kemarin buka di Pulau Buluh, Batam; hari ini di Kelurahan Patam, Batam; besok di Sei Lumpur, Lingga; dan selanjutnya ada lagi di Sungai Raya, Karimun,” ujar Riki.

Ia menambahkan, koperasi menggandeng mitra pemasok sembako lokal untuk bekerja sama menjalankan gerai.

Menurut Riki, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Berdasarkan laporan Pemprov, setiap hari puluhan warga mendaftar menjadi anggota KMP yang sudah berjalan.

Riki juga menekankan bahwa Kepri menghadapi tantangan tersendiri dengan 394 pulau berpenghuni, namun tetap berkomitmen menjalankan target pemerintah.

Untuk mempercepat operasional, Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi di Batam bagi perwakilan dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Riau.

Sekretaris Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi, menegaskan bahwa kementerian terus mendorong percepatan implementasi program KMP melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, BUMN, dan pihak swasta.

“Alhamdulillah, ini berjalan lancar. Kami hadirkan mitra dari Bulog, Pertamina, Agrinas, Pos Indonesia, hingga pihak swasta. Semua diarahkan agar terjadi pemahaman dan kolaborasi yang baik,” ujar Ahmad.

Hingga saat ini, sebanyak 407 koperasi di Kepri sudah memiliki badan hukum melalui akta notaris. Secara nasional, 1.064 koperasi lain sedang menunggu penyaluran modal dari Himbara sebagai model percontohan.

“Harapannya, koperasi ini menjadi role model dan percontohan agar pengembangan ke depan memiliki contoh baik yang bisa direplikasi,” kata Ahmad.

Ia menambahkan, skema pembiayaan melalui Himbara sudah tersedia, tinggal menunggu kelengkapan proposal bisnis dari masing-masing koperasi.

“Tidak ada masalah di sisi pembiayaan. Dana sudah siap, tinggal disalurkan. Yang penting koperasi membuat proposal bisnis dan melengkapi persyaratan,” tutup Ahmad.

Artikel Terkait