sekilas.co – Menggendong bayi tampak seperti aktivitas sederhana sehari-hari, tetapi cara yang salah bisa menimbulkan risiko bagi kenyamanan bahkan keselamatan Si Kecil. Lalu, bagaimana cara menggendong bayi yang perlu dihindari?
Sebenarnya, menggendong bayi memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan ikatan (bonding) antara Bunda dan bayi. Pada bayi baru lahir, ia sedang menyesuaikan diri dengan dunia barunya, sehingga kebutuhan terbesar pada masa ini adalah berada sedekat mungkin dengan Bunda. Cara menggendong yang tepat akan membuat bayi merasa aman dan nyaman, sekaligus mendorong lebih banyak interaksi dan bonding seiring waktu.
Cara aman menggendong bayi
Manfaat menggendong bayi akan lebih optimal jika posisi dan alat penggendong (sling/carrier) digunakan dengan benar. Menurut National Health Services (NHS) UK, posisi menggendong yang salah dapat menimbulkan masalah pernapasan dan memberi tekanan pada leher, punggung, serta pinggul bayi.
Prinsip utama menggendong bayi adalah keselamatan dan keamanan. Pastikan jalan napas terbuka, kepala tidak menempel ke dada, dan ada tumpuan yang cukup untuk punggung bayi.
Macam-macam posisi menggendong bayi
Beberapa posisi menggendong yang umum dan aman jika dilakukan dengan benar antara lain:
-
Menggendong posisi tengkurap
Posisi ini cocok saat bayi rewel. Bayi ditempatkan tengkurap, kepala dan leher berada di salah satu lengan Bunda, sementara telapak tangan menopang bagian bawah tubuh bayi. -
Menggendong sambil memeluk
Gunakan satu tangan untuk menopang kepala dan leher bayi, tangan lainnya memegang bagian bokong. -
Menggendong di bahu
Posisi bayi sejajar dengan tubuh Bunda, kepala setinggi bahu, dan disandarkan ke dada atau bahu. Satu tangan menopang kepala dan leher, tangan lain menopang bokong bayi.
Pada setiap posisi, pastikan wajah bayi selalu terlihat dan dagu tidak menempel ke dada.
Cara menggendong bayi yang salah
Berikut beberapa kesalahan umum saat menggendong dan langkah alternatifnya:
-
Posisi gendongan terlalu longgar
Kain atau carrier yang longgar bisa membuat bayi membungkuk dan mengganggu pernapasan, serta memberi tekanan pada punggung dan leher. Pastikan gendongan terasa rapat sehingga bayi tidak merosot. -
Kepala bayi terkulai
Posisi ini dapat menyempitkan saluran napas bayi, terutama bayi baru lahir. Pastikan dagu terangkat dan kepala bayi terlihat jelas. -
Wajah bayi tertutup kain
Wajah yang tertutup kain menghambat aliran udara dan mempersulit Bunda memantau pernapasan bayi. Pastikan hidung dan mulut bayi selalu terbuka. -
Front-facing outward terlalu dini
Menggendong bayi menghadap luar harus menunggu bayi memiliki kontrol kepala yang baik. Gunakan gendongan yang mendukung posisi pinggul “M” agar nyaman dan aman. -
Menggendong di punggung dengan cara salah
Hanya gunakan posisi ini saat bayi sudah kuat duduk sendiri, dengan gendongan dipasang sesuai panduan, dan jangan ragu meminta bantuan. -
Menggendong saat melakukan aktivitas lain
Hindari menggendong bayi sambil memasak atau membersihkan rumah karena risiko terjatuh tinggi. Letakkan bayi di tempat aman terlebih dahulu. -
Gendongan tidak sesuai ukuran atau rusak
Gendongan sobek, jahitan lepas, atau terlalu besar bisa menyebabkan posisi bayi tidak ergonomis dan berisiko jatuh. Selalu periksa kondisi dan ukuran gendongan sebelum digunakan.
Menggendong bayi dengan cara yang benar sangat penting demi keamanan, kenyamanan, dan kesehatan Si Kecil.





