Resep Lamang Tapai Khas Padang Ala Rumahan Super Pulen dan Legit Tradisional Mudah

foto/istimewa

sekilas.coLamang tapai adalah salah satu kudapan tradisional Minangkabau yang memadukan dua bahan lezat, yakni ketan pulen dan tapai ketan hitam yang manis dengan aroma khas hasil fermentasi. Makanan ini sudah lama menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Padang karena proses pembuatannya yang penuh makna serta menghasilkan cita rasa unik yang sulit ditemukan pada makanan lain.

Menggunakan bahan sederhana, lamang tapai tetap mampu menghadirkan rasa hangat yang bikin kangen kampung halaman. Kudapan ini dikenal memiliki tekstur lembut dari ketannya dan karakter manis-legit dari tapainya. Di daerah asalnya, lamang dimasak dalam batang bambu muda, namun versi rumahan tetap enak meski hanya menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

Baca juga:

Lamang tapai juga sering hadir dalam perayaan Idulfitri, Iduladha, hingga berbagai acara adat Minangkabau. Perpaduan tekstur ketan yang padat namun lembut dengan cairan tapai yang wangi membuat hidangan tradisional ini tetap dicintai hingga sekarang.

Jika kamu ingin mencicipi versi rumahan yang gampang dibuat, resep ini bisa menjadi pilihan yang pas untuk dicoba.

200 gram ketan hitam

3 sdm gula pasir

1 keping ragi tape

Air secukupnya untuk mengukus

Daun pisang secukupnya

250 gram ketan putih, direndam 2 jam

2 buah pisang matang, dilumatkan

1 sdt garam

1,5 liter air

500 ml santan kental

Daun pisang secukupnya

3 sdm gula pasir, dilarutkan dalam 250 ml air hangat

Bilas ketan hitam hingga airnya jernih, lalu rendam semalaman agar teksturnya lebih mudah lunak saat dikukus. Kukus ketan hingga lembut selama kurang lebih 40 menit. Setelah matang, ratakan ketan di atas daun pisang dan biarkan dingin sepenuhnya.

Tumbuk ragi dan gula hingga halus, lalu taburkan secara merata ke permukaan ketan. Aduk perlahan agar bumbu fermentasi menyebar dengan baik. Bungkus ketan menggunakan daun pisang, simpan dalam wadah tertutup, dan diamkan selama tiga hari hingga berubah menjadi tapai dengan aroma wangi dan rasa manis alami.

Buang air rendaman ketan putih, lalu campurkan dengan pisang lumat dan garam hingga tercampur rata. Ambil selembar daun pisang, isi dengan campuran ketan secukupnya, kemudian tutup dan sematkan menggunakan lidi.

Rebus air bersama daun pandan hingga harum, lalu masukkan gulungan lamang. Masak selama kurang lebih 20 menit hingga air mulai menyusut. Setelah itu, tambahkan santan dan lanjutkan memasak hingga kuah hampir habis dan ketan menjadi padat. Angkat jika sudah set, lalu biarkan dingin sebelum membuka bungkus daun pisang.

Potong lamang sesuai selera.

Campurkan tapai ketan hitam dengan larutan gula hangat, lalu siramkan ke atas potongan lamang sebelum disajikan.

Gunakan daun pisang yang sudah dilayukan terlebih dahulu, baik dengan dipanaskan di atas api maupun dikukus sebentar, agar lebih lentur dan tidak mudah robek saat membungkus ketan.

Pilih ketan putih dengan butiran pendek karena jenis ini menghasilkan tekstur yang lebih pulen dan tidak mudah keras setelah dingin.

Pastikan ketan benar-benar dingin sebelum diberi ragi. Ragi bisa rusak jika terkena panas, sehingga fermentasi tidak berjalan optimal.

Gunakan wadah non-metal untuk menyimpan tapai. Fermentasi akan bekerja lebih stabil dalam wadah kaca atau plastik tebal sehingga rasa tapai lebih manis dan aromanya tetap terjaga.

Diamkan lamang selama 10–15 menit setelah direbus sebelum dipotong agar teksturnya lebih padat dan tidak hancur saat disajikan.

Lamang tapai rumahan ini memang tidak menggunakan bambu seperti versi tradisionalnya, tetapi rasa dan aromanya tetap menghadirkan nuansa khas kuliner Minangkabau yang hangat. Perpaduan ketan pulen dan tapai ketan hitam yang manis membuat hidangan ini cocok disajikan saat hari raya maupun sebagai camilan spesial di rumah.

Dengan teknik sederhana dan bahan yang mudah ditemukan, kamu bisa menghadirkan kudapan klasik bernilai budaya kuat ini kapan saja. Cobain, dan siapa tahu kamu malah ketagihan bikin lagi untuk keluarga.

Artikel Terkait