sekilas.co – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai target pemerintah sebesar 5,2 persen. Pernyataan tersebut disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet yang digelar di Istana Kepresidenan, Senin, 15 Desember 2025.
“Target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun ini insyaallah bisa tercapai, dan pada kuartal keempat juga insyaallah pertumbuhannya berada di atas 5,4 persen,” ujar Airlangga sebagaimana disaksikan melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden. Ia menambahkan, kinerja ekonomi makro Indonesia hingga akhir tahun menunjukkan kondisi yang cukup solid.
Airlangga menjelaskan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) dan menguat sekitar 20 persen sejak Januari. Menurutnya, capaian tersebut termasuk yang tertinggi di kawasan Asia. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami surplus sebesar US$2,39 miliar.
Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa transaksi berjalan sepanjang tahun berjalan mencatat surplus sekitar US$4 miliar, sementara transaksi pada sektor keuangan mengalami defisit sebesar US$8,1 miliar. Adapun cadangan devisa Indonesia pada November 2025 berada di level US$150 miliar.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga menuturkan bahwa pertumbuhan kredit masih berada pada jalur positif, yakni sebesar 7,36 persen. Uang primer pun tumbuh 13,3 persen menjadi Rp2.136 triliun, seiring dengan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di perbankan. “Dengan begitu, dampaknya terhadap perekonomian tahun depan akan positif, Pak Presiden,” kata Airlangga.
Di sisi lain, Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 5,1 persen. Ia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan menguat pada 2026 hingga sekitar 5,3 persen.
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan pulih dari sekitar 5,1 persen tahun ini menjadi kurang lebih 5,3 persen pada 2026,” ujar Helmi dalam konferensi pers Pemaparan Ekonomi dan Kinerja Keuangan Citi Indonesia di Park Hyatt, Jakarta, Selasa, 18 November 2025. Menurutnya, proyeksi tersebut didukung oleh mulai terlihatnya dampak kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat counter-cyclical.
Sementara itu, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran 4,8 persen, atau lebih rendah dibandingkan target pemerintah sebesar 5,2 persen.





