sekilas.co – Pernahkah kamu merasa motor yang biasa terasa responsif dan lincah mendadak kehilangan performanya saat digunakan? Salah satu penyebab yang kerap luput dari perhatian adalah throttle body. Meski jarang dicurigai sebagai sumber masalah utama, komponen ini punya peran besar terhadap kinerja mesin. Ketika throttle body mulai bermasalah, performa motor pun akan ikut menurun secara menyeluruh.
Sebagian besar pemilik motor baru menyadari adanya masalah pada throttle body saat kondisinya sudah cukup parah, bahkan sampai menyebabkan motor mogok. Padahal, sejak awal motor sebenarnya sudah memberikan sinyal peringatan. Sayangnya, tanda-tanda tersebut sering dianggap sebagai efek usia motor atau kualitas bahan bakar yang buruk. Lalu, apa saja gejala kerusakan throttle body yang kerap membuat pemilik motor bertanya-tanya, “Kok motor jadi begini, ya?”
1. Akselerasi terasa berat dan tertahan
Gejala ini sering disalahartikan sebagai masalah pada busi atau filter udara yang kotor. Saat gas diputar, respons motor terasa lambat dan tidak spontan, seolah ada tenaga yang tertahan. Kondisi ini umumnya dipicu oleh Throttle Position Sensor (TPS) yang mulai error atau katup kupu-kupu throttle body yang kotor dan tidak bergerak lancar.
Throttle body yang bermasalah membuat campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak seimbang, terutama saat dibutuhkan tenaga lebih. Bahkan ketika gas dibuka cukup dalam, akselerasi tetap terasa lemah. Akibatnya, motor menjadi kurang bertenaga, terutama saat menanjak atau hendak menyalip kendaraan lain.
2. Putaran RPM tidak stabil saat langsam
Tanda lain yang sering diabaikan adalah RPM mesin yang naik turun saat motor dalam kondisi langsam. RPM bisa berubah secara tidak wajar, bahkan sesekali melonjak tinggi tanpa sebab jelas. Hal ini biasanya disebabkan oleh Idle Speed Control atau Idle Air Control Valve pada throttle body yang kotor atau sudah mengalami gangguan.
RPM yang tidak stabil dapat membuat mesin mati mendadak saat berhenti di lampu merah atau ketika gas dilepas secara tiba-tiba. Kondisi ini menandakan adanya gangguan pada pengaturan suplai udara oleh throttle body. Jika dibiarkan, kenyamanan berkendara akan terganggu dan kerusakan komponen bisa semakin parah.
3. Tercium bau bensin menyengat dari knalpot
Bau bensin yang kuat sering dianggap berasal dari kebocoran selang atau injektor. Namun, kondisi ini juga bisa menandakan adanya masalah pada throttle body yang menyebabkan proses pembakaran tidak berjalan sempurna. Bau menyengat muncul karena bahan bakar yang disemprotkan terlalu banyak dan tidak terbakar secara optimal.
Ketika sensor pada throttle body, seperti TPS, mengirimkan data yang keliru ke ECU, perhitungan suplai bahan bakar pun menjadi tidak akurat. Akibatnya, campuran menjadi terlalu kaya dan sisa bensin yang tidak terbakar keluar bersama gas buang melalui knalpot. Jika bau bensin terasa sangat kuat, sebaiknya jangan diabaikan.
4. Motor susah dihidupkan saat mesin dingin
Throttle body yang bermasalah juga bisa membuat motor sulit dinyalakan, terutama ketika mesin dalam kondisi dingin. Kamu mungkin perlu beberapa kali menyalakan kontak dan menekan tombol starter lebih lama agar mesin hidup. Gejala ini sering dikira sebagai masalah aki lemah atau busi yang sudah aus.
Padahal, throttle body yang sangat kotor dapat mengganggu suplai udara saat proses starter awal. Kondisi ini semakin parah jika sensor suhu atau sensor pendukung lainnya tidak bekerja dengan baik dalam membaca kebutuhan mesin saat dingin. Akibatnya, perbandingan udara dan bahan bakar menjadi tidak sesuai.
5. Muncul bunyi mendesis atau berdecit dari area throttle body
Meski tidak selalu muncul, bunyi aneh dari area throttle body patut diwaspadai. Suara mendesis biasanya menandakan adanya kebocoran udara pada bagian O-ring throttle body yang terhubung ke intake manifold. Kebocoran ini membuat udara masuk tanpa terukur oleh sensor.
Sementara itu, bunyi berdecit bisa mengindikasikan motor penggerak katup kupu-kupu yang macet akibat kotoran. Perubahan suara mesin sekecil apa pun merupakan sinyal bahwa ada komponen yang tidak bekerja semestinya. Jika gejala ini terdengar, sebaiknya segera lakukan pengecekan.
Kerusakan throttle body memang kerap menampilkan gejala yang samar dan mudah disalahartikan sebagai masalah ringan. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan jika mulai merasakan tanda-tanda tersebut. Jika kamu merasa kurang berpengalaman, lebih baik serahkan penanganannya pada bengkel terpercaya agar kerusakan tidak berkembang menjadi lebih serius.





