sekilas.co – Anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh berada di bawah batas normal, yang berdampak pada rendahnya kadar hemoglobin. Kondisi ini menyebabkan pasokan oksigen ke jaringan dan organ tubuh menjadi tidak optimal.
Anemia sering dialami oleh perempuan muda, terutama yang berada dalam rentang usia reproduktif. Terdapat sejumlah faktor penyebab, seperti kehilangan darah saat menstruasi, kekurangan asupan gizi, serta stres yang berkepanjangan.
Berikut beberapa gejala anemia pada perempuan muda yang tidak boleh diabaikan
Salah satu gejala paling umum yang dialami perempuan muda dengan anemia adalah kelelahan. Kekurangan hemoglobin dalam mengangkut oksigen membuat tubuh terasa lemah dan kurang bertenaga, bahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kelelahan ini tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga dapat memengaruhi suasana hati dan konsentrasi.
Sakit kepala berulang atau pusing dapat menjadi tanda anemia. Ketidakseimbangan pasokan oksigen ke otak menyebabkan pembuluh darah di sekitar kepala melebar, yang berujung pada sakit kepala.
Pusing dapat terasa semakin parah jika aktivitas harian dilakukan tanpa istirahat yang cukup.
Kulit yang terlihat pucat merupakan tanda umum anemia akibat berkurangnya aliran darah yang kaya oksigen. Selain itu, perubahan pada kuku seperti menjadi rapuh, tipis, dan mudah retak juga sering dialami.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi dan nutrisi penting yang menjaga kekuatan kuku.
Anemia dapat menyebabkan kulit dan rambut menjadi kering serta tampak kurang sehat. Hal ini berkaitan dengan minimnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh yang berperan penting dalam menjaga kelembapan dan kesehatan kulit serta rambut.
Pembengkakan pada lidah bisa menjadi indikasi anemia. Lidah dapat tampak pucat, bengkak, atau terasa kering dan nyeri.
Kondisi ini sering disertai rasa tidak nyaman di area mulut yang dapat mengganggu aktivitas makan dan berbicara.
Ketika pasokan oksigen dalam darah tidak mencukupi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akibatnya, muncul sensasi jantung berdebar atau detak yang tidak teratur.
Gejala ini perlu diperhatikan karena berpotensi meningkatkan risiko gangguan jantung dalam jangka panjang.
Rendahnya kadar hemoglobin menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, sehingga memicu sesak napas saat melakukan aktivitas fisik.
Perempuan muda dengan anemia mungkin merasakan napas menjadi lebih berat, bahkan ketika melakukan aktivitas ringan.
Sensasi dingin pada tangan dan kaki juga termasuk gejala anemia. Saat tubuh memprioritaskan aliran darah ke organ vital, suplai darah ke ekstremitas seperti tangan dan kaki akan berkurang, sehingga timbul rasa dingin.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Pagi yang Bikin Tubuh Lebih Fit dan Sehat
Perempuan sering mengalami anemia akibat kehilangan zat besi yang cukup besar selama menstruasi. Kondisi ini menjadi masalah serius, terutama bagi perempuan dengan siklus menstruasi yang berat atau berkepanjangan.
Kekurangan nutrisi, khususnya zat besi, vitamin B12, dan asam folat, dapat memicu anemia. Pola makan yang tidak seimbang atau kurang gizi menjadi salah satu penyebab utamanya.
Aktivitas fisik yang berlebihan serta stres mental yang tinggi dapat meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen dan nutrisi. Jika tidak diimbangi dengan asupan zat besi yang cukup, risiko anemia pun meningkat.
Anemia yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk gangguan metabolisme dan penurunan daya tahan tubuh.
Anemia berat dapat meningkatkan risiko gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung terus-menerus bekerja lebih keras untuk mengimbangi rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.
Perempuan hamil yang mengalami anemia memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, hati, dan kacang-kacangan, merupakan langkah awal untuk mengatasi anemia.
Penggunaan suplemen zat besi dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin, terutama jika direkomendasikan oleh dokter.
Pola makan seimbang sangat penting untuk mencegah dan mengatasi anemia. Mengombinasikan makanan tinggi zat besi dengan vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Penting bagi perempuan muda untuk mengenali gejala anemia sejak dini agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
Jika merasakan gejala anemia, langkah awal yang dianjurkan adalah berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan darah secara rutin dapat membantu mendeteksi kadar hemoglobin yang rendah dan menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Jika gejala anemia semakin memburuk, terutama selama menstruasi, segera cari pertolongan medis.
Perdarahan menstruasi yang berlebihan juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dokter.
Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala anemia berat, seperti sesak napas parah, nyeri dada yang tidak kunjung mereda, atau pusing berkepanjangan, agar mendapatkan penanganan yang tepat.





