Pelaku Pariwisata Jakut Diberi Pelatihan Antisipasi Bencana

foto/ilustrasi

Sekilas.co – Pemerintah Kota Jakarta Utara melatih pelaku usaha pariwisata di wilayah tersebut untuk membangun kesadaran dalam mengantisipasi risiko bencana alam maupun non-alam melalui program bimbingan teknis (bimtek).

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan para pelaku usaha pariwisata dalam menghadapi potensi bencana alam maupun non-alam,” kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Utara, Shinta Nindyawati, di Jakarta, Kamis.

Baca juga:

Ia menjelaskan bahwa sektor pariwisata juga rentan terhadap berbagai risiko bencana, misalnya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan wisatawan maupun kelangsungan usaha.

Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dengan menghadirkan empat narasumber kompeten, yakni Staf Ahli Menteri Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata Fadjar Hutomo serta perwakilan Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia, Adonis Muzanni.

Selanjutnya hadir pula narasumber dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Puryantoro, serta Kepala Bidang Info Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Wijayanto.

“Total peserta yang hadir hari ini sebanyak 100 orang, terdiri dari pengelola hotel, restoran, karaoke, hiburan, dan pengelola daya tarik wisata di Jakarta Utara,” kata dia.

Ia berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut, para pelaku usaha pariwisata mampu menerapkan standar keamanan serta menyusun rencana kontinjensi.

Selain itu, mereka diharapkan dapat melakukan langkah pencegahan dini dalam menghadapi bencana maupun kebakaran di lingkungan usahanya.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. Semoga ilmu yang diperoleh para peserta dapat bermanfaat dalam pengembangan pariwisata yang tangguh bencana dan aman bagi wisatawan,” ujarnya.

Narasumber dari Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Puryantoro, mengingatkan bahwa pelaku usaha diwajibkan memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta kemampuan untuk menggunakannya dalam memadamkan api.

Ia menjelaskan, kehadiran alat tersebut bertujuan sebagai langkah mitigasi atau pencegahan terhadap insiden awal agar tidak berkembang menjadi kebakaran yang lebih besar.

“Kami juga rutin melakukan sosialisasi ke tiap tempat usaha. Kami berharap mulai saat ini para pelaku usaha industri, bahkan masyarakat, dapat menyediakan APAR di tempat masing-masing,” kata dia.

Seorang warga Pondok Sunter Indah, Budi Setiawan, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting, mengingat potensi bencana alam maupun non-alam juga dapat melumpuhkan ekonomi pariwisata.

“Kami jadi semakin paham dalam penanggulangan bencana hingga pascabencana,” ujarnya.

Artikel Terkait