sekilas.co – Kejaksaan Tinggi Lampung menyita sejumlah aset dan barang mewah terkait kasus korupsi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Pesawaran tahun anggaran 2022.
Aset tersebut berasal dari kediaman mantan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, yang menjadi tersangka dalam kasus ini.
Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Lampung, Armen Wijaya, mengatakan tim penyidik Pidsus Kejati Lampung telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi.
“Kami menggeledah beberapa tempat, yaitu di wilayah Kecamatan Tanjung Karang Timur, Tanjung Karang Barat, Rajabasa, Kemiling, Gedong Tataan, dan Way Lima,” ujar Armen, Kamis (11/12/2025).
Dari hasil penggeledahan, tim penyidik menyita berbagai aset sebagai upaya penyelamatan keuangan negara. Sejumlah aset yang berhasil diamankan meliputi delapan unit kendaraan empat mobil dan empat motor, salah satunya motor Harley Davidson—dengan estimasi nilai mencapai Rp 1 miliar.
“Kami juga menyita mata uang asing pecahan 100 US dolar sebanyak 27 lembar, serta mata uang rupiah dengan estimasi total Rp 2,2 miliar lebih,” tambahnya.
Selain itu, penyidik menyita 26 sertifikat hak milik tanah dan bangunan yang secara de jure terdaftar atas nama pihak lain, namun secara de facto dikuasai oleh tersangka.
“Ada juga 40 tas branded bernilai ekonomis tinggi dengan estimasi total Rp 800 juta,” jelas Armen.
Armen menyebutkan, total seluruh aset dan barang mewah yang disita senilai sekitar Rp 45 miliar. Penyitaan ini dilakukan sebagai bentuk pemulihan kerugian keuangan negara.
“Penyitaan dilakukan untuk pemulihan kerugian keuangan negara sekaligus sebagai bentuk komitmen Kejati Lampung dalam penegakan hukum yang tegas dan profesional, guna memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana korupsi,” ujarnya.
Kejaksaan Tinggi Lampung menegaskan akan terus menelusuri dan menyita seluruh aset yang berasal dari tindak pidana korupsi, demi mendukung upaya penyelamatan keuangan negara.
