sekilas.co – Memasuki pekan ketiga banjir di Sumatra, banyak daerah di Aceh masih terisolir. Sementara itu, kebutuhan warga akan sembako dan obat-obatan tidak bisa ditunda.
Personel kesehatan dari Brigif TP 90/Yudha Giri Dhanu dan Yonif TP 854/Dharma Kersaka Kodam Iskandar Muda menyalurkan obat-obatan ke wilayah terisolir dengan berjalan kaki, karena jalur darat belum bisa dilalui kendaraan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (9/12/2025) saat prajurit TNI AD menuju Desa Pameu dan Desa Lut Jaya, Kecamatan Rusip Antara.
“Akses menuju dua desa tersebut terputus akibat longsor dan genangan air, sehingga masyarakat kesulitan memperoleh layanan kesehatan maupun pasokan obat-obatan,” ujar Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Kolonel Inf Mustafa Kamal, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).
Tim kesehatan dari Kodam IM harus menempuh jalur licin dan berbatu untuk mendistribusikan obat bagi warga. Obat-obatan yang dibawa antara lain antibiotik, obat diare, vitamin, obat penyakit kulit, dan obat-obatan umum lainnya.
“Obat-obatan itu digunakan untuk membantu warga yang mengalami gangguan kesehatan pascabencana,” tambah Mustafa.
1. Tim Kesehatan TNI AD Berikan Pelayanan di Lokasi
Selain distribusi obat, tim kesehatan juga memberikan pelayanan kesehatan langsung di lokasi, mulai dari pemeriksaan dasar, konsultasi medis, hingga edukasi pencegahan penyakit yang rentan muncul dalam situasi darurat, seperti ISPA, diare, dan infeksi kulit.
“Layanan ini sangat membantu warga yang beberapa hari terakhir terisolir tanpa kehadiran tenaga medis,” kata Mustafa.
Distribusi obat oleh prajurit TNI AD diharapkan memperlancar bantuan dan mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat.
2. Prajurit TNI AD Jalan Kaki Dua Jam untuk Salurkan Logistik
Peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara. Prajurit dari Kodim 018/Agara Kodam Iskandar Muda berjalan kaki sekitar dua jam untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir dan longsor di Desa Rumah Bundar, Kecamatan Ketambe.
“Mereka menembus medan berat untuk menyalurkan bantuan logistik. Aksi kemanusiaan ini bukti nyata komitmen TNI selalu hadir di tengah masyarakat saat sulit,” ujar Mustafa Kamal.
Distribusi dilakukan dengan berjalan kaki karena Desa Rumah Bundar dan beberapa dusun terisolir akibat banjir dan longsor. Akses kendaraan tidak memungkinkan karena jalan tertutup material longsor.
Untuk mencapai desa tersebut, babinsa menempuh tanjakan dan lereng gunung dari titik terakhir yang bisa dilewati kendaraan. Logistik yang dibawa antara lain: 1 ton beras, 25 dus mi instan, 15 papan telur, 5 dus susu, 2 dus sarden, 10 koli pakaian, serta barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
3. Gubernur Aceh Minta Prabowo Bantu Distribusi Obat
Distribusi obat-obatan dilakukan sesuai permintaan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), saat rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (7/12/2025) malam. Mualem menekankan bahwa kesehatan menjadi prioritas, karena beberapa pengungsi mulai mengalami masalah kulit seperti gatal-gatal.
Ia juga menekankan kebutuhan pakaian bagi pengungsi, karena sebagian besar pakaian mereka terbawa lumpur. “Begitu pula dengan alat ibadah. Terakhir, pasokan gas 3 kilogram sangat mendesak untuk kebutuhan memasak di dapur umum,” ujar Mualem.





