sekilas.co – Kasus dugaan penipuan yang melibatkan wedding organizer (WO) Ayu Puspita mengejutkan dunia pernikahan di Jakarta. Ratusan pasangan calon pengantin dilaporkan merugi hingga belasan miliar rupiah akibat ketidakhadiran katering pada hari pernikahan mereka.
Polres Metro Jakarta Utara kini tengah menindaklanjuti laporan dugaan penipuan yang dilakukan oleh WO Ayu Puspita. Kerugian yang ditimbulkan mencapai sekitar Rp16 miliar, dengan lebih dari 230 pasangan pengantin yang menjadi korban.
“Iya betul, saat ini kasus ini sedang ditangani,” ujar Kompol Onkoseno Grandiarso, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, seperti dikutip dari Kompas pada Senin (8/12).
Kasus Ini Terungkap Setelah Viral di TikTok
Kasus ini mencuat setelah seorang perias pengantin membagikan pengalamannya di TikTok. Unggahan tersebut langsung memicu respons luas dari warganet, termasuk beberapa korban lain yang mengaku mengalami masalah serupa, baik di Jakarta Barat maupun Jakarta Utara.
Salah satu korban, Tamay, menceritakan pengalaman pahitnya di hari pernikahan. “Beberapa acara hari Sabtu itu bermasalah. Katering tidak datang, hanya dekorasi yang hadir,” ungkap perempuan berusia 26 tahun tersebut.
Korban lain, Fadilla Raini, menulis di Instagram @fadillaraini mengenai pernikahan sahabatnya yang “hancur” karena vendor utama, yaitu katering, gagal hadir pada hari yang sudah dinanti-nanti.
Modus Penipuan dan Kelemahan Wedding Organizer
Para korban saling bertukar informasi melalui grup WhatsApp, dan dari penelusuran bersama, terungkap bahwa WO Ayu Puspita menawarkan paket dengan harga dan fasilitas yang sangat menggiurkan untuk menarik banyak klien. Namun, setelah pernikahan berlangsung, banyak yang kecewa karena banyak janji yang tidak ditepati, terutama terkait dengan katering dan vendor utama lainnya.
Viralnya kasus ini menjadi peringatan penting bagi calon pengantin untuk berhati-hati dalam memilih wedding organizer. Untuk mencegah kejadian serupa, berikut beberapa tips penting memilih wedding organizer yang dapat membantu Anda terhindar dari penipuan:
1. Cek Reputasi Wedding Organizer (WO)
Jangan hanya tergiur dengan foto-foto indah di media sosial. Pastikan untuk mencari ulasan dan testimoni dari klien sebelumnya di situs pernikahan atau forum online. Reputasi wedding organizer sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat dipercaya dan memiliki rekam jejak yang baik.
2. Waspada Terhadap Harga Terlalu Murah
Penawaran harga yang terlalu murah sering kali menjadi indikasi adanya risiko yang harus diperhatikan. Bandingkan beberapa vendor untuk memahami harga pasar dan layanan yang mereka tawarkan. Jika harga terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ada kemungkinan ada kompromi dalam kualitas layanan atau kapasitas vendor.
3. Perhatikan Pola Komunikasi
Wedding organizer yang profesional biasanya cepat merespons, jelas dalam menjawab pertanyaan teknis, dan terbuka dalam mendiskusikan detail acara. Jika komunikasi terasa sulit, lambat, atau tidak jelas, itu bisa menjadi tanda adanya masalah. Pastikan Anda merasa nyaman berkomunikasi dengan WO yang Anda pilih.
4. Jangan Bayar Penuh di Awal
Pastikan untuk tidak membayar seluruh biaya di awal. Sebaiknya lakukan pembayaran secara bertahap sesuai dengan milestone atau jadwal yang disepakati. Selain itu, pastikan ada test food atau uji coba layanan sebelum melakukan pembayaran penuh. Ini akan memberikan leverage bagi Anda jika terjadi masalah pada hari pernikahan.
5. Simpan Semua Bukti dan Kesepakatan
Segala kesepakatan, mulai dari jumlah tamu, layanan yang diberikan, hingga daftar vendor pihak ketiga, harus dicatat secara tertulis. Pastikan ada klausul pembatalan atau pengembalian uang jika terjadi masalah. Simpan semua bukti percakapan, penawaran resmi, dan tanda terima pembayaran. Bukti-bukti ini akan sangat penting jika terjadi sengketa.
6. Verifikasi Reputasi Setiap Vendor
Selain mengecek reputasi wedding organizer, penting juga untuk memverifikasi reputasi setiap vendor yang bekerja sama dengan mereka. Vendor yang profesional biasanya menyiapkan cadangan atau rencana B jika terjadi masalah logistik, seperti keterlambatan katering. Mereka juga akan menyediakan opsi kompensasi untuk memastikan pesta tetap berjalan lancar meskipun ada kendala.
Kasus penipuan oleh wedding organizer Ayu Puspita mengingatkan kita betapa pentingnya kehati-hatian dalam memilih vendor untuk pernikahan. Momen pernikahan seharusnya menjadi hari bahagia, bukan hari penuh masalah dan kekecewaan. Dengan mengikuti tips-tips di atas, calon pengantin dapat meminimalisir risiko dan memastikan bahwa acara pernikahan berjalan sesuai harapan.
Penting bagi setiap pasangan untuk melakukan riset menyeluruh, memastikan semua kesepakatan tertulis, dan selalu waspada terhadap tanda-tanda yang bisa menunjukkan adanya penipuan. Semoga artikel ini membantu Anda merencanakan pernikahan yang sukses dan bebas dari masalah.





