sekilas.co – PERUSAHAAN fintech peer-to-peer lending Dana Syariah Indonesia memberikan penjelasan mengenai perkembangan pengembalian dana kepada para lender. Sebelumnya, para pemberi pendanaan yang tergabung dalam Paguyuban Lender DSI menyoroti rencana distribusi dana Rp 3,5 miliar kepada 14.000 lender, sementara hingga 26 November 2025 paguyuban mencatat total dana macet telah mencapai Rp 1,13 triliun.
Pihak manajemen DSI menyampaikan bahwa dana Rp 3,5 miliar tersebut adalah dana yang siap disalurkan sebagai tahap awal pencairan kepada seluruh lender. “Jumlah ini merupakan bentuk upaya PT DSI dalam memenuhi permintaan paguyuban, yang meminta agar pencairan tahap awal segera dilakukan,” ujar manajemen dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Sabtu, 6 Desember 2025. Manajemen juga menegaskan bahwa proses penagihan kepada para borrower masih terus berjalan. Menurut DSI, nilai dana yang disiapkan untuk dibagikan kepada seluruh lender terus bertambah, bersumber dari pelunasan borrower serta hasil penjualan aset agunan.
Sementara itu, para lender sebelumnya mempertanyakan nilai Rp 3,5 miliar tersebut karena hanya mewakili sekitar 0,2 persen dari total kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
“DSI menyebut hanya memiliki Rp 3,5 miliar dana pemulihan untuk dibagikan kepada 14.000 lender. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka sendiri belum yakin dengan data lender yang mereka miliki,” tulis paguyuban dalam siaran pers, dikutip Sabtu, 6 Desember 2025. Paguyuban juga menyebut manajemen menjanjikan pencairan dana dimulai pada 8 Desember 2025, namun dengan jumlah yang hanya 0,2 persen dari total kewajiban, mereka mempertanyakan kemampuan DSI untuk menyelesaikan pemulihan dana secara penuh dalam waktu kurang dari satu tahun.





