Otak Kanan Anak Dominan: Ini Arti dan Dampaknya

foto/istimewa

sekilas.co  – Bunda pernah mendengar tentang teori otak kiri dan otak kanan? Menurut pandangan umum, seseorang cenderung memiliki kepribadian, cara berpikir, atau gaya melakukan sesuatu yang didominasi oleh salah satu sisi otak.

Orang dengan dominasi otak kanan dianggap lebih intuitif dan kreatif. Mengutip Harvard Health Publishing, mereka adalah pemikir “kualitatif” yang memahami dunia secara subjektif, misalnya berpikir, “Langit kelabu dan mengancam, kira-kira akan turun hujan, ya?”

Baca juga:

Sebaliknya, orang dengan dominasi otak kiri cenderung lebih analitis dan kuantitatif. Mereka memperhatikan detail dan berpikir secara logis. Contohnya, dalam menafsirkan cuaca, mereka mungkin berkata, “Prakiraan menunjukkan 30 persen kemungkinan hujan, namun awan kumulonimbus ini bisa membawa guntur.”

Konsep dominasi otak ini populer melalui buku Drawing on the Right Side of the Brain (1979), yang menyatakan bahwa berfokus pada “otak kanan” dapat membantu melihat dan menggambar sesuatu secara berbeda.

Menurut Very Well Mind, teori ini berawal dari penelitian Roger W. Sperry, pemenang Hadiah Nobel 1981, yang meneliti pasien dengan operasi pemotongan korpus kalosum untuk mengobati epilepsi refrakter. Lalu, jika anak disebut memiliki dominasi otak kanan, apa artinya menurut teori, dan bagaimana pandangan pakar?

Apa arti anak berotak kanan?

Teori dominasi otak menyebutkan bahwa sisi otak kanan lebih unggul dalam tugas ekspresif dan kreatif. Beberapa kemampuan yang sering dikaitkan dengan otak kanan antara lain:

  • Mengenali wajah

  • Mengekspresikan emosi

  • Menciptakan musik

  • Membaca perasaan orang lain

  • Menghargai warna

  • Menggunakan imajinasi

  • Menjadi intuitif

  • Menjadi kreatif

Anak dengan otak kanan dominan biasanya digambarkan lebih emosional, intuitif, dan kreatif. Mereka cenderung menonjol dalam bidang yang membutuhkan ekspresi bebas, seperti seni, psikologi, atau menulis.

Pandangan pakar

Menurut psikolog Grace Tworek dari Cleveland Clinic, otak terdiri dari berbagai bagian—frontal, parietal, oksipital, dan temporal—yang memiliki fungsi berbeda. Bahkan area di sisi yang berbeda dapat menangani fungsi yang berbeda karena otak kita kompleks.

“Biasanya, individu memiliki satu hemisfer yang sedikit lebih dominan, dengan fungsi tertentu. Namun, sebagian besar orang dominan di hemisfer kiri, tempat bahasa diekspresikan dan dipahami. Tidak semua orang sama, jadi ada variasi dalam dominasi otak,” jelas Tworek.

Ia menambahkan bahwa otak sangat cerdas; jika satu area lebih kuat, area lain biasanya mengompensasi sehingga semuanya bekerja sama. Jadi, meskipun ada istilah “otak kanan” atau “otak kiri,” kenyataannya kedua belahan otak selalu berinteraksi dan saling mendukung.

Cara mengoptimalkan perkembangan otak anak

Apapun kecenderungan anak, ada beberapa cara agar otak tetap sehat dan kemampuan berpikirnya berkembang:

  1. Ajak anak berolahraga secara rutin
    Olahraga terbukti melindungi fungsi kognitif dan kesehatan otak.

  2. Jaga pikiran anak tetap aktif
    Aktivitas mental yang menantang, seperti belajar atau memecahkan masalah, mendukung kesehatan otak.

  3. Dukung anak bersosialisasi
    Interaksi sosial penting untuk kesejahteraan psikologis sekaligus kesehatan otak.

  4. Konsumsi makanan sehat
    Fokus pada pola makan seimbang: buah, sayur, protein rendah lemak, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.

  5. Pastikan anak cukup tidur
    Tidur cukup sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan mental. Terapkan jadwal tidur yang teratur.

Demikian ulasan mengenai otak kanan anak, yang dianggap lebih dominan dibanding otak kiri. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bunda dalam mendukung perkembangan Si Kecil!

Artikel Terkait