BRI Penempatan Dana Pemerintah Tegaskan Dukungan bagi Stabilitas Keuangan

foto/antara/HO-BRI

Sekilas.co – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyampaikan bahwa kebijakan penempatan dana pemerintah pada himpunan bank milik negara (Himbara), termasuk ke BRI, merupakan bukti nyata dukungan pemerintah terhadap industri perbankan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan penempatan dana pemerintah tersebut diharapkan dapat memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mendorong percepatan pembiayaan, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini menjadi fokus bisnis BRI serta mendukung program prioritas pemerintah.

Baca juga:

Hery menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan pembiayaan terus mengalir ke sektor riil, terutama UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. “BRI akan menyalurkan pembiayaan secara prudent dengan penerapan manajemen risiko yang kuat. Fokus kami adalah menyalurkan pembiayaan kepada segmen UMKM dan program prioritas pemerintah yang memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi,” ujarnya.

Dengan jaringan yang luas serta kapabilitas yang dimiliki, Hery optimistis BRI dapat memperluas akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Seperti diketahui, pada Jumat (12/9), pemerintah melalui Kementerian Keuangan menempatkan dana sebesar Rp200 triliun kepada lima bank milik negara dengan tujuan memperkuat likuiditas sistem perbankan serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Dari jumlah tersebut, BRI, Bank Mandiri, dan BNI masing-masing menerima Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun.

Pada triwulan II 2025, penyaluran kredit BRI tumbuh 6 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1.416,6 triliun. Dari jumlah itu, penyaluran kredit UMKM mencapai Rp1.137,84 triliun atau 80,32 persen dari total portofolio pembiayaan BRI.

Selain pembiayaan, BRI juga terus memperkuat pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM), BRI telah menjangkau 34,7 juta debitur aktif dan melayani simpanan mikro hingga 126 juta rekening. Program ini terbukti mempercepat inklusi keuangan nasional.

BRI pun menjalankan berbagai program pemberdayaan berbasis komunitas, antara lain membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku. Tak hanya itu, lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan platform digital LinkUMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan skala usaha.

Perseroan juga mendukung sejumlah program prioritas pemerintah, termasuk program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Sepanjang Januari–Agustus 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp114,28 triliun kepada 2,5 juta debitur, termasuk UMKM yang menjadi pemasok dalam program Makan Bergizi Gratis. Jumlah tersebut setara dengan 65,31 persen dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 yang sebesar Rp175 triliun.

Sementara dalam mendukung program penyediaan tiga juta rumah, hingga Agustus 2025 BRI telah menyalurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp14,21 triliun kepada 103.807 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia.

Artikel Terkait