Sekilas.co – Ratusan warga Yahudi Ortodoks menggelar aksi protes di New York pada Rabu (17/9/2025) menentang rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri Sidang Majelis Umum PBB pekan depan. Aksi tersebut diorganisir oleh kelompok “Israel versus Judaism” dan berlangsung di depan Konsulat Israel di Manhattan, dengan massa datang menggunakan bus sekolah sambil membawa berbagai spanduk bernada kecaman.
Di antara tulisan yang dibawa para demonstran, tampak pesan seperti “Netanyahu dan Ben Gvir: Musuh No.1 Yahudi”, “Anti-Zionis tidak sama dengan Anti-Semit”, serta “Berhenti memaksa orang Yahudi menjadi tentara Zionis.” Sebuah baliho besar di panggung utama yang menjadi pusat aksi juga menarik perhatian, bertuliskan: “Netanyahu: Anda tidak berbicara atas nama kami,” sementara orasi disampaikan dalam bahasa Yiddi.
Rabbi David Feldman, salah seorang tokoh yang ikut memimpin aksi, menegaskan kepada Anadolu bahwa kehadiran Netanyahu di forum internasional itu berpotensi menyesatkan dunia karena seolah-olah ia mewakili seluruh komunitas Yahudi, padahal tindakan politik dan militer Israel justru bertentangan dengan ajaran agama Yahudi.
Feldman mengutip Taurat yang melarang perang, penyerangan, serta migrasi massal kembali ke tanah suci, dan menyebut kebijakan Israel, khususnya agresi di Gaza, sebagai bentuk pembunuhan, perampasan tanah, dan penindasan yang tidak dapat diterima. Ia menekankan bahwa suara penolakan terhadap Zionisme datang bukan hanya dari komunitas Yahudi di New York, tetapi juga dari berbagai belahan dunia.
“Kami menolak bukan hanya Netanyahu dengan sikap radikalnya, tetapi juga semua bentuk Zionisme, baik yang moderat maupun ekstrem,” ujar Feldman. Aksi protes itu ditutup dengan long march menuju markas besar PBB, sembari menegaskan bahwa gelombang penolakan akan terus berlanjut saat Netanyahu tiba di New York.





