Rupiah Berpeluang Menguat di Tengah Kontraksi Manufaktur AS

foto/istimewa

sekilas.co – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa di Jakarta tercatat menguat 32 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.631 per dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.663 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memproyeksikan penguatan rupiah sejalan dengan melemahnya aktivitas sektor manufaktur Amerika Serikat (AS).

Baca juga:

Rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan setelah rilis data yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur AS lebih dalam dari perkiraan,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Adapun Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur AS untuk November 2025 berada di level 48,2, lebih rendah dari proyeksi 48,6.

Data tersebut meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed), dengan probabilitas naik menjadi 87,6 persen dari sebelumnya 86,4 persen pada Senin (1/12).

Di sisi lain, ruang penguatan rupiah diperkirakan terbatas karena data ekonomi domestik melemah, menunjukkan moderasi inflasi dan kinerja perdagangan yang kurang menggembirakan.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia sebesar 0,17 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2025. Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 109,04 pada Oktober 2025 menjadi 109,22 pada November 2025.

Secara tahunan, inflasi tercatat 2,72 persen year-on-year (yoy), sementara inflasi tahun kalender mencapai 2,27 persen year-to-date (ytd).

Untuk neraca perdagangan, secara kumulatif Indonesia pada Januari–Oktober 2025 membukukan surplus 35,88 miliar dolar AS, meningkat 10,98 miliar dolar AS secara yoy.

Neraca perdagangan nasional telah mencatat surplus selama 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus periode Januari–Oktober 2025 didorong oleh kelebihan komoditas nonmigas sebesar 51,51 miliar dolar AS, sementara komoditas migas masih membukukan defisit 15,63 miliar dolar AS.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Artikel Terkait