7 Orang Meninggal Akibat Campak di Pamekasan Kasus Suspek Terus Bertambah

foto/istimewa

Sekilas.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyampaikan bahwa jumlah penderita campak yang meninggal dunia di wilayah tersebut meningkat menjadi tujuh orang, dari sebelumnya lima orang.

“Data kasus meninggal dunia ini berdasarkan laporan terbaru dari masing-masing puskesmas per hari ini,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati, di Pamekasan, Senin.

Baca juga:

Ia menjelaskan, warga Pamekasan yang diduga suspek kasus campak kini mencapai 734 orang, meningkat 214 orang dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 520 orang.

“Artinya, dalam sepekan ini terdapat penambahan 214 orang yang suspek campak dan dua orang meninggal dunia,” tambahnya.

Ketujuh penderita campak yang meninggal tersebar di lima kecamatan, yaitu Proppo, Pademawu, Tlanakan, Batumarmar, dan Pasean.

“Rinciannya, di Kecamatan Proppo dua anak, Pademawu satu anak, Tlanakan satu anak, Batumarmar satu anak, dan di Pasean dua anak,” jelas Avira.

Sementara dari total 734 orang yang diduga suspek campak, sebanyak 178 orang positif, 672 orang telah sembuh, dan 55 orang lainnya masih menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan di Kabupaten Pamekasan.

Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dengan menerapkan pola hidup sehat dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi campak.

Saat ini, lanjutnya, petugas kesehatan terus melakukan pemantauan, sosialisasi, dan penanganan medis agar kasus campak di Pamekasan tidak semakin meluas.

Campak merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang tinggi. Satu kasus dapat menular ke 12–18 orang melalui droplet, seperti batuk atau bersin. Kebiasaan masyarakat yang gemar berkumpul dianggap meningkatkan risiko penularan.

“Selain mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat, kami juga melaksanakan imunisasi massal campak di seluruh kecamatan,” kata Avira.

Artikel Terkait