sekilas.co – Bagi kamu yang kerap merasakan sensasi terbakar di dada, tenggorokan terasa panas, atau perut kembung setelah makan, hal itu bisa menjadi tanda GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan karena katup antara lambung dan esofagus tidak menutup dengan sempurna.
Meski terdengar ringan, GERD yang dibiarkan bisa memicu peradangan, gangguan tidur, bahkan masalah pernapasan. Salah satu cara penting untuk mencegah kekambuhan adalah dengan mengatur pola makan.
Berdasarkan informasi dari Harvard Health Publishing dan Verywell Health, berikut 7 makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari penderita GERD agar gejala tidak kambuh dan pencernaan tetap nyaman. Simak!
-
Makanan Pedas
Makanan pedas memang menggugah selera, namun termasuk salah satu pantangan bagi penderita GERD. Kandungan capsaicin pada cabai dapat mengiritasi lapisan lambung dan memperlambat pengosongan makanan dari perut. Akibatnya, tekanan di perut meningkat sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Terlalu sering mengonsumsi makanan pedas bisa memicu sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa panas di tenggorokan, dan mulut terasa pahit, terutama bila dikonsumsi saat perut kosong atau di malam hari.
Jika sulit lepas dari makanan pedas, cobalah mengurangi porsinya secara bertahap. Gunakan rempah alami seperti jahe atau kunyit yang justru dapat menenangkan lambung.
-
Makanan Berlemak dan Gorengan
Makanan tinggi lemak, terutama gorengan dan makanan cepat saji, termasuk pantangan bagi penderita GERD. Lemak jenuh dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan tekanan di perut, sehingga katup lambung (LES) lebih mudah terbuka dan asam lambung naik.
Selain itu, makanan berlemak juga dapat menurunkan sensitivitas otot lambung, memperburuk refluks kronis. Batasi konsumsi gorengan, keju berlemak, dan saus krim berat. Pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti dikukus, direbus, atau dipanggang tanpa minyak berlebihan, agar pencernaan tetap aman.
-
Minuman Berkafein Seperti Kopi dan Teh
Kopi dan teh memang menyegarkan, namun kafein di dalamnya dapat melemahkan katup lambung yang berfungsi menahan asam agar tidak naik. Akibatnya, gejala GERD seperti dada terasa panas dan mulut terasa asam bisa lebih sering muncul.
Kafein juga merangsang produksi asam lambung dan meningkatkan risiko refluks, terutama jika diminum saat perut kosong. Penderita GERD sebaiknya membatasi konsumsi kopi maksimal satu cangkir kecil per hari, atau memilih versi decaf (tanpa kafein).
Sebagai alternatif, cobalah teh chamomile atau air jahe hangat yang lebih ramah bagi pencernaan.
-
Cokelat
Siapa yang tidak suka cokelat? Namun bagi penderita asam lambung, makanan manis ini termasuk yang perlu diwaspadai. Cokelat mengandung kafein, teobromin, dan lemak tinggi, kombinasi yang dapat melemahkan otot pengendali antara lambung dan kerongkongan.
Akibatnya, asam lambung lebih mudah naik dan memicu heartburn, terutama jika dikonsumsi setelah makan besar atau menjelang tidur. Jika tetap ingin menikmatinya, pilih dark chocolate dengan kadar kakao tinggi dan konsumsi dalam porsi kecil setelah makan.
-
Makanan Asam seperti Jeruk dan Tomat
Buah-buahan seperti jeruk, lemon, nanas, dan tomat termasuk makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita GERD karena memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Kandungan sitrat di dalamnya dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah sensasi perih di dada.
Sebagai gantinya, pilih buah dengan kadar asam rendah seperti pisang, pepaya, atau melon yang lebih aman untuk lambung. Hindari pula konsumsi saus tomat, sambal botolan, dan jus jeruk secara berlebihan agar lambung tetap tenang dan tidak terasa panas.
-
Minuman Berkarbonasi dan Soda
Minuman bersoda dan berkarbonasi sering menjadi pemicu tersembunyi bagi penderita GERD. Kandungan gas dalam soda dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan tekanan di lambung, sehingga mendorong asam naik ke kerongkongan.
Selain itu, kadar gula yang tinggi pada soda juga dapat memperparah iritasi dan meningkatkan risiko refluks. Sebagai alternatif, gantilah soda dengan air putih, infused water, atau air kelapa yang dapat menenangkan pencernaan tanpa efek gas.
-
Alkohol
Alkohol merupakan salah satu pantangan utama bagi penderita GERD. Minuman ini dapat melemahkan otot sfingter esofagus bawah dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga memicu mual, nyeri dada, serta sensasi terbakar yang semakin parah.
Selain itu, alkohol juga memperlambat pengosongan lambung dan mengiritasi dinding kerongkongan, terutama pada jenis bir dan anggur merah. Jika kamu memiliki GERD, sebaiknya hindari konsumsi alkohol sepenuhnya atau batasi dalam jumlah yang sangat kecil pada kesempatan tertentu saja.
Mengelola GERD tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga pada penerapan pola makan sehat dan menghindari makanan yang menjadi pantangan penderita asam lambung. Dengan menjauhi makanan tersebut, kerja lambung akan lebih ringan, risiko refluks berkurang, dan rasa tidak nyaman di dada dapat diminimalkan.
Sebagai alternatif, pilih makanan yang ramah untuk lambung seperti oatmeal, sayuran hijau, pepaya, pisang, dan air putih hangat. Ingat, setiap tubuh memiliki respons yang berbeda, jadi perhatikan reaksi tubuhmu dan sesuaikan pola makan sesuai kebutuhan. Dengan langkah kecil yang konsisten, kamu tetap bisa menikmati makanan tanpa khawatir GERD kambuh!





