6 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Rematik

foto/istimewa

sekilas.co – Rematik, atau artritis, adalah penyakit yang ditandai oleh peradangan pada sendi, yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat. Salah satu langkah penting dalam pengelolaannya adalah menjaga pola makan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tertentu dapat memperburuk peradangan dalam tubuh. Karena itu, mengenali jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita rematik menjadi langkah penting untuk mencegah kambuhnya penyakit dan menjaga kesehatan sendi tetap optimal.

Baca juga:
  1. Makanan Olahan dan Camilan Manis

Makanan cepat saji, kue manis, hingga minuman bersoda termasuk kelompok makanan olahan tinggi yang mengandung banyak gula tambahan. Mengutip Arthritis Care, sebuah studi pada 2020 menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis secara rutin dapat meningkatkan risiko artritis reumatoid.

Hal ini terjadi karena gula rafinasi di dalamnya dapat memicu pelepasan sitokin dan protein proinflamasi yang memperburuk peradangan dalam tubuh. Selain itu, konsumsi gula berlebih sering kali menyebabkan peningkatan berat badan. Obesitas sendiri memberi tekanan lebih pada sendi, sehingga memperparah nyeri dan kekakuan pada penderita rematik.

  1. Daging Merah dan Daging Olahan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan, seperti sosis, bacon, atau daging asap, terkait dengan meningkatnya peradangan. Kandungan lemak jenuh dan zat pengawet di dalamnya dapat memperburuk kondisi sendi pada penderita artritis.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti sumber protein dengan makanan nabati, seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sayuran hijau, yang memiliki efek antiperadangan alami. Pola makan berbasis nabati juga terbukti membantu mengurangi rasa nyeri sekaligus meningkatkan energi tubuh.

  1. Makanan Tinggi Purin

Purin adalah senyawa alami yang diubah tubuh menjadi asam urat. Jika kadar asam urat terlalu tinggi, kristal dapat menumpuk di sendi. Penumpukan ini bisa memicu kambuhnya artritis gout (asam urat) dan memperparah nyeri sendi. Meskipun purin tidak secara langsung memicu jenis rematik lain seperti artritis reumatoid, tetap disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi purin.

Beberapa contoh makanan tinggi purin antara lain daging organ (jeroan), seafood (kerang, udang, cumi), dan bir. Membatasi konsumsi makanan tinggi purin sambil memperbanyak minum air putih dapat membantu menstabilkan kadar asam urat. Dengan cara ini, penderita rematik bisa terhindar dari serangan radang sendi yang mendadak.

  1. Gorengan dan Lemak Tidak Sehat

Tidak semua lemak berbahaya, namun lemak jenuh dan lemak trans yang banyak terdapat pada gorengan, keju, dan mentega justru dapat memperburuk kondisi sendi. Jenis lemak ini merangsang produksi radikal bebas yang memicu peradangan dalam tubuh.

Sebagai gantinya, konsumsi lemak sehat dari ikan berlemak seperti salmon, alpukat, dan minyak zaitun dapat membantu menekan peradangan. Lemak sehat juga mendukung kesehatan jantung serta membantu menjaga berat badan ideal bagi penderita rematik.

  1. Alkohol

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah kecil dapat mengurangi peradangan, efeknya berbeda pada penderita artritis. Alkohol justru dapat memperburuk nyeri, memicu serangan asam urat, dan menurunkan efektivitas obat yang dikonsumsi.

Selain itu, alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu fungsi hati, yang penting untuk memetabolisme obat rematik. Oleh karena itu, membatasi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol menjadi langkah bijak bagi penderita artritis.

  1. Gluten

Gluten adalah protein yang terdapat dalam gandum, barley, dan rye. Mengutip Everyday Health, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi gluten dapat menurunkan peradangan dan memperbaiki gejala pada penderita artritis reumatoid (RA).

Meskipun bukti ilmiahnya masih beragam, banyak penderita melaporkan merasa lebih ringan dan bertenaga setelah menghindari gluten. Namun, jika ingin mencoba pola makan bebas gluten, sebaiknya tetap dilakukan di bawah pengawasan ahli gizi agar nutrisi tubuh tetap seimbang.

Itulah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita rematik. Ingat baik-baik, ya!

Artikel Terkait