5 Mitos Kesehatan Bayi Baru Lahir yang Harus Diketahui Orang Tua

foto/istimewa

sekilas.co – Dalam merawat bayi baru lahir, sampai saat ini masih banyak mitos yang dipercaya. Tanpa disadari, mitos-mitos tersebut bisa membuat orang tua baru merasa khawatir berlebihan pada hal yang keliru.

Tak sedikit juga orang tua yang terpengaruh oleh mitos dalam menentukan pengasuhan yang tepat untuk Si Kecil, mulai dari posisi tidur, keperluan mandi, hingga kebiasaan memeluk bayi saat menangis.

Baca juga:

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui mana mitos dan fakta dalam merawat bayi baru lahir. Dengan begitu, Bunda bisa mengambil keputusan yang tepat demi kesehatan dan kenyamanan bayi.

Tentang Bayi Baru Lahir

Menurut pedoman World Health Organization (WHO), istilah bayi baru lahir atau newborn adalah masa sangat awal setelah kelahiran. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa bayi dalam usia 0 hingga 28 hari setelah lahir termasuk dalam kategori ‘bayi baru lahir’.

Namun, dalam praktik sehari-hari, orang tua kadang masih menyebut istilah ini untuk beberapa bulan pertama bayi.

Masa baru lahir sebenarnya merupakan periode kritis bagi kesehatan bayi, termasuk pada perkembangan sistem kekebalan, regulasi suhu tubuh, pola makan, hingga risiko infeksi yang lebih tinggi.

Pentingnya Perawatan Tepat pada Bayi Baru Lahir

Dalam merawat dan mengasuh bayi baru lahir, kebersihan menjadi faktor utama, Bunda. Dikutip dari Kids Health, bayi baru lahir masih sangat rentan mengalami infeksi karena imunnya yang lemah.

Selain itu, Bunda mungkin perlu segera konsultasi ke dokter jika ada gejala tak biasa pada tubuh bayi, misalnya:

  • Kesulitan menyusu

  • Demam

  • Perubahan warna kulit

  • Frekuensi buang air kecil yang tidak normal

Deteksi cepat memungkinkan penanganan lebih dini dan meningkatkan peluang kesembuhan pada bayi.

5 Mitos dan Fakta Tentang Bayi Baru Lahir

Berikut lima mitos umum yang paling sering dipercaya dalam perawatan bayi baru lahir, beserta fakta-faktanya:

1. Mitos: Memeluk bayi terlalu banyak akan membuatnya manja
Terlalu sering menggendong atau memeluk bayi disebut-sebut bisa membuat mereka manja, sulit mandiri, dan sebaiknya tidak dilakukan.

Faktanya, dikutip dari National Health Services (NHS) UK, tindakan memeluk, menggendong, dan merespons tangisan bayi merupakan bagian penting dari bonding dan perkembangan emosi yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa semakin sering Bunda memeluk, memperhatikan, dan bermain dengan Si Kecil, maka mereka justru akan merasa semakin aman dan mandiri. Memeluk bayi justru membantu mereka tumbuh dan berkembang lebih optimal.

2. Mitos: Memotong bulu mata bayi bikin lentik
Masih banyak dipercaya bahwa memotong bulu mata bayi dapat membuatnya lentik, panjang, dan lebih tebal.

Faktanya, bulu mata tidak memiliki ujung yang perlu dipangkas agar tumbuh lentik. Belum ada bukti ilmiah bahwa memotong bulu mata membuatnya lebih lentik. Bulu mata bayi lebih dipengaruhi oleh faktor keturunan dan nutrisi, bukan karena sering dipotong. Selain itu, tindakan ini berisiko melukai area sekitar mata bayi.

3. Mitos: Bayi harus ditinggal saat menangis supaya belajar tenang sendiri
Faktanya, meskipun bayi mungkin berhenti menangis sendiri, beberapa penelitian menunjukkan mereka tetap merasa tertekan jika orang tua tidak merespons tangisan.

Bayi menangis dengan durasi dan waktu berbeda-beda, jadi jangan membandingkannya dengan bayi lain. NHS menyebutkan bayi baru lahir belum memiliki kemampuan untuk menenangkan diri sendiri secara konsisten. Tangisan adalah cara utama bayi berkomunikasi. Menanggapi tangisan memberi rasa aman dan turut mengoptimalkan perkembangan sistem saraf dan ikatan emosinya.

4. Mitos: Menarik hidung bisa membuatnya lebih mancung
Beberapa orang menarik-narik hidung bayi supaya tampak lebih mancung. Faktanya, bentuk hidung bayi dipengaruhi faktor genetik dari orang tua, bukan seberapa sering ditarik. Menarik hidung terlalu sering justru bisa membuat bayi rentan kesakitan.

5. Mitos: Bayi harus dibedong kencang agar kaki tidak bengkok
Faktanya, tidak ada kaitan antara membedong bayi dengan pembentukan tulang kaki. Semua kaki bayi memang bengkok di awal kelahiran karena posisi di dalam rahim. Seiring menguatnya tulang, kaki bayi akan kuat dengan sendirinya.

Itulah ulasan tentang mitos kesehatan bayi baru lahir yang perlu diketahui orang tua. Jika masih ada hal yang membuat Bunda ragu, segera lakukan konsultasi dengan dokter, ya.

Artikel Terkait