5 Hutan Populer di Korea yang Wajib Dikunjungi Saat Musim Gugur

foto/istimewa

sekilas.co – Musim gugur di Korea menjadi momen favorit bagi wisatawan Indonesia. Salah satu alasannya, cuaca saat musim gugur tidak terlalu dingin sehingga wisatawan masih bisa menikmati suasana luar ruangan.

Wisatawan juga dapat menikmati nuansa coklat keemasan dari dedaunan yang tidak bisa ditemukan di negara dengan dua musim seperti Indonesia, sekaligus menikmati beragam aktivitas dan hiburan khusus yang hanya tersedia di musim gugur Korea.

Baca juga:

Selain menarik bagi wisatawan asing, musim gugur juga istimewa bagi masyarakat Korea. Banyak hari libur nasional, seperti Chuseok, Hari Pendirian Negara Korea, dan Hari Hangeul, yang membuat musim ini semakin penuh pengalaman spesial.

Apa saja yang bisa dinikmati wisatawan Indonesia di Korea saat musim gugur? Tentu banyak, mulai dari tempat wisata hingga festival musim gugur yang menarik untuk dikunjungi. Berikut beberapa pilihannya:

5 Hutan Top di Korea untuk Menikmati Musim Gugur Secara Maksimal:

  1. Seoul Forest, Seoul

Seoul Forest, Seoul
Seoul Forest terletak di Seongsu-dong, salah satu kawasan paling populer di Seoul. Area ini sebelumnya digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk arena pacuan kuda, lapangan golf, hingga instalasi pengolahan air.
Hutan ini semakin memukau menjelang musim gugur, ketika pohon metasequoia dan ginkgo berganti warna menjadi keemasan. Jalan setapaknya yang tidak beraspal membuatnya nyaman untuk berjalan santai. Setelah menikmati piknik di Seoul Forest, pengunjung juga bisa mampir ke kafe, restoran, atau toko di sepanjang jalan Seongsu-dong.

2. Hwadam Botanic Garden, Gwangju, Gyeonggi-do

Hwadam Botanic Garden, Gwangju, Gyeonggi-do
Hwadam Botanic Garden merupakan arboretum ekologi yang berjarak sekitar 1,5 jam dari Seoul menggunakan transportasi umum. Wisatawan bisa berjalan-jalan di antara sekitar 4.300 spesies tanaman dengan suasana yang menyerupai hutan alami.

Pengunjung juga dapat menaiki monorel yang mengelilingi taman untuk menikmati pemandangan musim gugur yang menakjubkan. Bagi yang berjalan di sepanjang dek pejalan kaki, ada kesempatan bertemu hewan liar kecil, seperti landak atau tupai.

3. Haneul Park, Seoul

Haneul Park, Seoul
Haneul Park terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 98 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan taman dan lanskap kota yang menakjubkan. Sebagian besar puncaknya dipenuhi kumpulan rumput perak yang megah.

Di bawah sinar matahari siang, daun-daun tampak berwarna perak, namun berubah menjadi emas beberapa jam sebelum senja. Haneul Park menjadi lokasi penyelenggaraan Festival Rumput Perak Seoul setiap Oktober, lengkap dengan pertunjukan cahaya, pertunjukan budaya, zona foto, dan berbagai pengalaman menarik lainnya di antara hamparan rumput perak.

4. Wondae-ri Birch Forest, Inje, Gangwon

Wondae-ri Birch Forest, Inje, Gangwon
Wondae-ri Birch Forest merupakan salah satu destinasi terbaik untuk menikmati dedaunan musim gugur di Inje. Hutan ini terkenal dengan pemandangannya yang memukau, terdiri dari sekitar 70.000 pohon birch yang ditanam rapi, menampilkan dedaunan musim gugur yang berwarna-warni. Untuk menikmati keindahan Wondae-ri Birch Forest secara maksimal, disarankan datang saat matahari terbit, ketika kabut mulai menghilang.

5. Gwanbangjerim Forest, Damyang, Jeollanam-do

Gwanbangjerim Forest, Damyang, Jeollanam-do
Gwanbangjerim adalah tanggul sepanjang 6 kilometer yang dibangun di tepi Sungai Gwanbangcheon, lengkap dengan hutan Gwanbangjerim sepanjang 2 kilometer. Pada musim gugur, hutan ini dipenuhi warna-warni dedaunan yang cerah.

Berbagai patung di area luar ruangan diterangi cahaya saat matahari terbenam, menciptakan suasana romantis bagi pasangan muda yang berkunjung. Hutan ini terkenal dengan perpaduan indah dedaunan musim gugur dan kabut pagi yang menyelimutinya. Bagi yang ingin mengabadikan foto kenangan yang fantastis, waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari.

Selanjutnya: Festival Musim Gugur di Korea

Jinju Namgang Yudeng Festival
Jinju Namgang Yudeng Festival merupakan acara yang melestarikan tradisi menyampaikan permohonan dengan mengapungkan lentera warna-warni di Sungai Namgang. Tradisi ini telah berlangsung lebih dari 400 tahun dan berawal dari Pengepungan Jinju pada tahun 1592.

Festival dimulai saat matahari terbenam, ketika lentera-lentera dengan berbagai bentuk dan ukuran dinyalakan di Sungai Namgang. Bersama kembang api dan pertunjukan cahaya, malam dipenuhi warna-warni yang memukau, disertai berbagai pertunjukan budaya. Festival ini juga menghadirkan truk makanan di mana wisatawan dapat menikmati hidangan lezat dari berbagai penjuru dunia.

Artikel Terkait