41 Napi Berisiko Tinggi Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Dia menjelaskan bahwa 15 orang ditempatkan di Lapas Karang Anyar, lima orang di Lapas Pasir Putih, delapan orang di Lapas Besi, 12 orang di Lapas Ngaseman, dan satu orang di Lapas Permisan. “Mereka telah menjalani pemeriksaan administrasi dan kondisi, semuanya dinyatakan lengkap,” ujar Mardi.

Selanjutnya, kata dia, 41 narapidana tersebut akan dibina dan diamankan sesuai dengan level yang ditentukan dari hasil asesmen. Pemindahan warga binaan high risk ke Nusakambangan memiliki tujuan khusus. Pertama, untuk melindungi lapas dan rutan tempat mereka sebelumnya tinggal dari berbagai pelanggaran dan barang terlarang, seperti gawai dan narkoba. Kedua, untuk kepentingan terpidana high risk itu sendiri.

“Pembinaan di Nusakambangan diharapkan dapat mengubah perilaku warga binaan high risk,” tutur Mardi. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemasyarakatan, agar narapidana menyadari kesalahan dan mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan. “Sehingga saat selesai menjalani hukuman, mereka dapat kembali menjadi warga negara yang baik di masyarakat dan tidak mengulangi kesalahannya.”

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jakarta, Kemenimipas, Heri Azhari, menjelaskan bahwa proses pemindahan dilakukan secara kolaboratif antara pegawai pemasyarakatan, petugas Brimob Polri, Polres Metro Jaya, Petugas Pengamanan dan Intelijen, serta Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

“Alhamdulillah, proses pemindahan berlangsung aman dan lancar,” ujar Heri.