sekilas.co – WAKIL Menteri Luar Negeri Anis Matta menyampaikan bahwa tiga bank Indonesia berpeluang membuka kantor cabang di negara–negara kawasan Timur Tengah.
“Dalam waktu dekat, kita akan mencoba membuka dan mendorong perbankan Indonesia untuk membuka cabang di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA),” kata Anis Matta saat ramah tamah dengan lembaga pendidikan Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa malam, 9 Desember 2025, dikutip dari Antara.
Ia menyebut bank yang saat ini bersedia melakukannya adalah Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mandiri, dan BNI. “Dengan pertumbuhan populasi WNI di negara–negara tersebut cukup pesat, kita mulai membangun infrastruktur. Ke depan kita akan mengupayakan penerbangan internasional lebih maksimal lagi, fasilitas ini sedang kita kerjakan,” ujarnya.
Anis menegaskan langkah ini tidak hanya menguntungkan WNI yang tinggal di negara–negara tersebut, tetapi juga membuka peluang bisnis dengan negara–negara di Timur Tengah dan sekitarnya. Ia menambahkan, dalam kunjungan bilateralnya ke luar negeri beberapa waktu lalu, ia mendapati negara seperti India dan Aljazair sangat tertarik bekerja sama secara bisnis dengan Indonesia. “Mereka senang mendengar pembicaraan kita. Sekarang kita ada undangan untuk datang ke negara itu, mereka penasaran dengan langkah dan sikap kita selanjutnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri telah membentuk direktorat jenderal baru khusus menangani perekonomian, sebagai upaya strategis mengelola kerja sama bisnis dengan negara lain.
Anis juga menuturkan bahwa langkah strategis ini akan didukung rencana pembukaan desk Kemlu di seluruh provinsi di Indonesia secara bertahap, yang nantinya akan membantu Kemlu menggali potensi bisnis di daerah.
Menyoroti situasi konflik global saat ini, ia menyebut Eropa tengah mengalami krisis besar. Terlebih, konflik antara Amerika dan Cina menghambat investasi baru dari negara–negara Barat, sehingga aliran teknologi dan pasar ke Cina mulai terbatas.
“Tidak akan ada teknologi baru yang masuk, dan pasar Cina mulai tertutup di banyak tempat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Anis menegaskan kementeriannya tengah menggodok berbagai peluang bisnis di kawasan Timur Tengah, termasuk pembukaan cabang perbankan sebagai pintu masuk utama.





